Di media sosial tengah viral video mobil Pajero Sport berpelat nomor Polri ugal-ugalan saat melakukan pengawalan. Mobil Pajero itu sampai hampir menyerempet mobil di sebelahnya.
Dalam unggahan video di akun Instagram Bill Turangan, Pajero Sport berpelat nomor polisi lengkap dengan strobo itu tengah melakukan pengawalan terhadap mobil Toyota Camry hitam bernomor polisi B 1196 ZZH. Pajero Sport itu seperti sengaja memepet Hyundai Stargazer di lajur kanan. Hingga pada satu momen mobil Pajero Sport berpelat Polri dengan nomor 3803-50 itu hampir menyerempet Stargazer.
"Dan terjadi lagi. Kejadian pagi ini, mulai kecurigaan dari formasi pengawalan yang aneh, mobil dinas dibelakang mobil yg sipil didepan mobil dinas. Mobil dinas oknum tsb awalnya sudah akan menyenggol saya dan istri," tulis akun Instagram Bill Turangan dikutip Senin, (31/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom sudah mendapat izin untuk mengutip isi video yang diunggahnya. Peristiwa ini terjadi pada Jumat (28/7/2023) lalu.
Warganet menilai, aksi pengemudi Pajero Sport berpelat nomor polisi itu memperkuat citra pengendara Pajero Sport arogan. Apalagi ditambah atribut strobo dan pelat nomor polisi.
Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mobil-mobil SUV besar biasa dipilih untuk melakukan pengawalan. Sebab, mobil-mobil tersebut mewakili karakter pengawalan.
"Kenapa pengawal mengandalkan big SUV, di mana-mana tuh karena bisa melindungi dan memberi rasa aman VIP, bisa melakukan escape ketika darurat dan bisa membuka jalan dengan mudah," kata Sony kepada detikcom, Senin (31/7/2023).
Sony menyayangkan tindakan pengemudi Pajero Sport berpelat nomor polisi tersebut. Sebab, bisa saja aksi ini ditiru oleh pengendara sipil untuk kepentingan pribadi.
"Ini dilihat oleh masyarakat Indonesia, mereka nggak buta. Artinya yang seharusnya hanya dalam kondisi-kondisi tertentu, disalah artikan dicontohlah," ujarnya.
"Mereka arogan untuk semata merasa aman dan bisa menyalurkan hasrat emosi jiwanya. Coba kalau aturan dan hukum dijalankan tegas, yakin nggak ada tuh anggapan yang salah," sebut Sony.
(rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Gara-gara Mobil Listrik, 60 Persen SPBU Sampai Tutup
Ojol Demo Lagi, Perlu Ada Aplikasi Milik Negara biar Driver Sejahtera?
Ojol 'Kepung' Istana-Gedung DPR Besok, Ini 7 Tuntutannya