Toyota makin rajin meluncurkan mobil hybrid, kali ini menyasar segmen B yang harganya di rentang Rp 300 juta-Rp 449,5 juta lewat Yaris Cross. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan saat ini mobil hybrid belum mendapat insentif seperti mobil battery electric vehicles (BEV).
"Mobil hybrid belum kita tetapkan untuk dapat insentif," kata Menperin Agus Gumiwang di Karawang, Jawa Barat, Selasa (13/6/2023).
Meski kendaraan ramah lingkungan seperti hybrid electric vehicles (HEV) sudah diproduksi lokal, pemerintah belum memberikan diskon khusus seperti BEV. Di sisi lain mobil, hybrid memiliki tingkat emisi yang lebih rendah dari kendaraan internal combustion engine (ICE), selain itu juga konsumsi BBM-nya lebih efisien.
Insentif berupa potongan PPN itu khusus bagi yang memproduksi mobil listrik jenis BEV dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40 persen. Regulasinya tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 Tahun 2023 tentang PPN atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2023.
Pemerintah sebenarnya sudah memberikan insentif bagi kendaraan ramah lingkungan seperti mobil hybrid lewat pengurangan tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), seperti tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2021. Semakin kecil emisinya maka PPnBM yang dikenakan juga rendah.
"Tapi kita akan dan sudah sebetulnya kita memberikan insentif terhadap level dari emisi itu sendiri. Jadi yang saya sampaikan pada sambutan tadi, ini yang akan saya dikembangkan. Jadi tidak lagi insentif berkaitan dengan cc, tapi insentif berkaitan dengan level dari emisi itu sendiri," kata Agus.
Namun Agus melanjutkan, nantinya pemerintah sedang menyiapkan skema terhadap kendaraan ramah lingkungan supaya harganya bisa kompetitif lagi.
"Ini bukan carbon tax. Jadi kita bisa memberikan insentif dan peraturan harga kalau memang produk-produk yang mereka produksi itu sesuai dengan level emisi yang sudah kita tetapkan. Sama dengan program LCGC sebetulnya. Tapi ini akan kita perluas," sambungnya lagi.
Produksi Yaris Cross merupakan bagian dari program Toyota Indonesia untuk mendukung program Pemerintah dalam mengurangi emisi dengan memberikan lebih banyak pilihan model elektrifikasi dan kendaraan hemat bahan bakar bagi beragam lapisan konsumen.
Kementerian Perindustrian mendukung target ekspor Yaris Cross versi bensin dan HEV pada tahun 2023 sebanyak 23.400 unit atau mencapai 60% dari total volume produksi ke negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Asia. Diharapkan, jumlah unit ekspor Yaris Cross akan terus meningkat dari tahun ke tahun dan yang paling utama adalah berhasil menembus Pasar Australia.
Teknologi hybrid pada tipe Yaris Cross dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan sebesar 45% dari semula menghasilkan 143 CO2 gr/km menjadi hanya 78 CO2 gr/km. Teknologi ini juga lebih hemat bahan bakar dengan penambahan daya tempuh sebesar 83% dari semula 16,6 Km/liter menjadi 30,3 km/liter.
"Pak Menteri tadi bilang whatever ada LCGC, Hybrid, EV, ya green mobility yang penting. Ini menurut saya kebijakan itu sangat strategis sekali akan menentukan kita bisa compete atau nggak dengan negara lain," kata Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam di Karawang, Jawa Barat, Selasa (13/6/2023).
Saat disinggung soal insentif, Bob menjelaskan pasar Indonesia bisa lebih besar lagi seandainya pajak untuk mobil hybrid bisa lebih murah lagi.
"Kita selalu compare sama Thailand, kita selalu bilang Thailand bisa besar ekspornya, coba lihat insentif yang diberikan pemerintah Thailand, kita harus belajar dari situ kalau kita mau compete dengan mereka, berapa insentif yang diberikan," kata dia.
"Sebenarnya market kita bisa lebih besar lagi, kalau tax-nya tidak sebesar ini, katakanlah sama seperti Thailand, mungkin market kita nggak jauh lari, dan nggak usah khawatir income pemerintah akan turun, karena volume naik, income pemerintah juga terjaga," sambung Bob.
Simak Video "Video: Gibran Ungkap Alasan 2 Hari Naik Toyota Hiace saat di Blitar"
(riar/rgr)