Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 bakal dibanjiri merek-merek pendatang asal China. Tercatat ada empat merek baru asal negeri Tirai Bambu yang bakal bergabung, yakni Haval, Ora, Tank, dan Neta. Sebelumnya sudah ada tiga brand China yang sudah eksis di Indonesia, yakni Wuling, DFSK, dan Chery.
Dikatakan Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi, merek-merek baru asal China itu akan terlebih dahulu menjajaki pasar Indonesia. GIIAS sebagai pameran otomotif skala internasional yang sudah diakui Organisation Internationale des Constructeurs d'Automobiles (OICA) jadi tempat yang tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Mereka biasanya masuk duluan, jadi misal ibaratnya ya kasarnya tempe makanan khas Indonesia. Terus datang ke Australia (untuk dijual), biasanya kan bawa dulu barangnya, kita introduce (kenalkan) di Australia, kalau laku baru bikin pabriknya," kata Nangoi kepada wartawan di Jakarta.
Soal rencana investasi, menurut Nangoi hal itu bisa saja dilakukan oleh merek-merek baru tersebut, jika mereka melihat potensi market di Indonesia menjanjikan. Mungkin di tahap awal mereka akan membuat fasilitas assembling atau perakitan.
"(Setali tiga uang) jadi mereka akan masuk dulu ke Indonesia dan jajaki marketnya, kalau dianggap cukup bagus, maka nantinya mereka biasanya akan melakukan investasi, apakah dia assembling dulu atau gimana biasanya arahnya ke sana. Nah, mudah-mudahan market itu bisa berkembang, sehingga mereka bisa melakukan investasi," ujarnya.
Baca juga: Mobil Nasional Esemka Absen di GIIAS 2023 |
![]() |
Nangoi sendiri melihat partisipasi empat merek pendatang baru asal China tersebut sebagai kabar yang menggembirakan dan membanggakan. Sebab itu artinya mereka tahu potensi market otomotif di Indonesia masih sangat bagus dan bisa terus berkembang.
"Kalau saya melihat, ini suatu hal yang membanggakan dan menggembirakan. Bahwa ada produk-produk dari luar, itu melihat dua hal yang sangat positif di Indonesia. Pertama dia belum jualan apa-apa tapi dia sudah melihat bahwa Indonesia adalah potensi market yang luar biasa," bilang Nangoi.
"Yang kedua, dia berani ikut pameran melalui GIIAS. Dan untuk ikut pameran ini, modalnya itu nggak kecil, karena mereka harus menyewa tempatnya, membikin booth-nya, kemudian mendatangkan kendaraannya masuk ke Indonesia, kemudian logistik selama pameran, menyiapkan stand girl atau orang-orang untuk menjaga pameran selama 10 hari, itu hal yang nggak mudah. Berarti mereka sudah melihat bahwa Indonesia adalah market yang sangat potensial dan kemudian mereka juga melihat bahwa pameran GIIAS yang sangat cukup dipandang di Indonesia, sehingga dia berani meng-invest-kan uangnya, meski bisnisnya belum berjalan," kata Nangoi.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?