Subsidi Mobil Listrik Dikritik Anies, Gaikindo Bilang Begini

Subsidi Mobil Listrik Dikritik Anies, Gaikindo Bilang Begini

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 25 Mei 2023 07:35 WIB
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi. Foto: Luthfi Anshori/detikOto
Jakarta -

Capres 2024 Anies Baswedan secara terbuka mengkritik pemberian subsidi mobil listrik yang digagas pemerintah. Kata Anies, kebijakan tersebut tak menuntaskan masalah polusi udara dan malah hanya akan menambah macet jalan raya. Bagaimana respons Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)?

Dikatakan Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, subsidi atau bantuan terhadap pembelian mobil listrik, merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar berbasis fosil. Selain itu, kebijakan tersebut juga buat mendukung pengurangan polusi udara di Indonesia.

"Gini, yang menginisiasi subsidi mobil listrik kan bukan Gaikindo, itu adalah (kebijakan) pemerintah. Karena pemerintah itu targetnya supaya mobil listrik bisa laku dan lebih banyak terjual, adalah dengan beberapa tujuan. Satu (supaya) lingkungan lebih bersih, dua yang namanya pemakaian bahan bakar fosil dikurangi, sehingga yang namanya pembelian bahan bakar fosil dari luar negeri bisa ditekan," kata Nangoi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (24/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies Baswedan di MalangCapres 2024 Anies Baswedan Foto: M Bagus Ibrahim

"Ketiga, defisit yang terjadi. Jadi Anda lihat, di tahun-tahun sebelumnya itu pembelian bahan bakar itu untuk kendaraan mencapai Rp 600 triliun dalam satu tahun. Nah kalau ini bisa kita tekan caranya gimana? satu pakai yang namanya biodiesel, sehingga dikurangi impornya, dua menjual lebih banyak mobil listrik. Itu tujuannya (subsidi) itu ke situ," sambung Nangoi.

ADVERTISEMENT

Nangoi menerima kritikan yang dilontarkan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Dia juga mengatakan bahwa pemerintah memiliki tanggapan tersendiri atas kritikan tersebut.

"Oleh sebab itu pemerintah menggalakan ke arah sana, sehingga pemerintah memberikan (subsidi) ini. Nah, kalau ada orang yang mengkritik--ya saya rasa mungkin--kalau menurut saya sih, cukup baik, tapi saya rasa pemerintah akan menjawab secara tersendiri, saya nggak tahu nantinya seperti apa," katanya lagi.

Sebelumnya Anies bilang bahwa subsidi untuk mobil listrik merupakan hal yang tidak perlu dilakukan. Anies menjelaskan, emisi karbon yang dihasilkan mobil listrik sebenarnya lebih tinggi dari bus berbahan bakar minyak. Hitung-hitungan tersebut merupakan hasil akumulasi dari jumlah penumpang yang bisa diangkut kendaraan.

"Soal polusi udara, solusinya bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik. Pemilik-pemilik mobil listrik adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi," terang Anies.

"Kenapa (polusi) itu (tetap) bisa terjadi? Karena bus memuat orang banyak, sementara mobil memuat orang sedikit," tegasnya.

"Pengalaman kami di Jakarta, kendaraan pribadi berbasis listrik, dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya. Dia justru akan menambah jumlah mobil di jalanan, menambah kemacetan di jalanan," kata Anies menambahkan.




(lua/din)

Hide Ads