Subsidi Mobil Listrik Dinilai Cuma Untungkan Segelintir Pihak

Subsidi Mobil Listrik Dinilai Cuma Untungkan Segelintir Pihak

Tim detikcom - detikOto
Selasa, 23 Mei 2023 20:09 WIB
Ilustrasi Mobil Listrik
Ilustrasi mobil listrik (Foto: Dok. Shutterstock)
Jakarta -

Pemerintah telah memberikan insentif untuk kendaraan listrik. Namun, masih banyak masyarakat yang mempertanyakan manfaat dari subsidi untuk kendaraan listrik itu.

Berdasarkan studi yang dilakukan Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) di media sosial Twitter, mayoritas warganet tidak setuju dengan subsidi mobil listrik. Mereka mengkritik kebijakan itu.

"Kita menemukan bahwa 80% masyarakat di internet itu tak sepakat dengan subsidi kendaraan listrik, atau mereka mengkritik kebijakan tersebut. Kenapa? Karena salah satunya itu mereka menilai pembeli mobil listrik itu bukan mereka yang butuh subsidi. Ini mungkin didasarkan pada asumsi bahwa secara harga, mobil EV itu relatif mahal. Maka hampir bisa dipastikan bahwa kalangan menengah ke bawah tidak akan membeli mampu membeli mobil listrik," kata Wahyu Tri Utomo, Data Analyst Continuum Indef dalam sebuah diskusi virtual yang ditayangkan di channel Youtube INDEF, dikutip Selasa (23/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari angka 80 persen, sebanyak 58,6 persen warganet menganggap subsidi mobil listrik hanya menguntungkan segelintir pihak. "Segelintir pihak yang dimaksud adalah dari pembelinya yang dinilai masyarakat nggak butuh subsidi, yang kedua adalah dari pejabat yang juga pengusaha," ujar Wahyu.

Ada juga yang menilai subsidi ini hanya akan menjadi 'bancakan' pejabat yang juga pengusaha. Warganet menyinggung nama Kepala Kantor Staf Presiden dan Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko, serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsat Pandjaitan.

ADVERTISEMENT

"Secara tersirat mungkin ada ketakutan conflict of interest antara pejabat yang dia menjabat di pemerintahan, punya power atas kebijakan, tapi di satu sisi juga punya usaha yang secara kebetulan ada irisan dengan kebijakan yang dikeluarkan. Itu akhirnya muncul kecurigaan dari masyarakat," ujar Wahyu.

Sementara itu, 20 persen warganet lainnya setuju dengan kebijakan subsidi mobil listrik ini. Mereka menganggap subsidi mobil listrik ini dapat menekan emisi dari kendaraan bermotor.

"Yang pertama mereka mendukung karena menilai subsidi moibil listrik ini adalah solusi paling pas untuk mengurangi emisi. Hal itu didasarkan pada asumsi bahwa mobil EV adalah zero emission sehingga mampu mengurangi emisi daripada kendarana berbahan bakar fosil. Ada juga yang mengungkapkan bahwa subsidi ini hanya untuk pemacu saja, pemacu untuk membuat industri kendaraan listrik itu maju dulu. Nanti sekiranya sudah mandiri, maka subsidinya dicabut," ucapnya.




(rgr/din)

Hide Ads