Mobil yang diluncurkan ke pasaran telah melalui serangkaian uji. Salah satunya adalah uji tabrak atau crash test. Namun, baru-baru ini ada kasus yang dilakukan Daihatsu terhadap mobil-mobil buatannya terkait uji tabrak mobil.
Dikutip Japan Times, Daihatsu memanipulasi uji tabrak samping dengan memasang komponen tertentu yang tidak ada saat dijual massal. Desain lapisan pintu depan dengan komponen tersebut mencegah terbentuknya pecahan logam yang tajam pada panel pintu saat airbag samping aktif ketika terjadi tabrakan samping. Harapannya, pemasangan komponen tersebut dapat mencegah cedera pada penumpang ketika airbag samping mengembang saat kecelakaan.
Namun, saat dijual massal, komponen yang bisa mencegah cedera tersebut tidak tersedia di mobil yang dijual ke konsumen. "Modifikasi untuk pengujian bukan bagian dari kendaraan produksi," kata Daihatsu seperti dikutip Japan Times.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, mungkin masih banyak yang belum tahu mengenai uji tabrak mobil ini. Apa saja yang diuji selama tes tabrak ini?
Dikutip dari situs Garda Oto, setidaknya ada empat pengujian dalam tes tabrak ini. Ada tes tabrak depan, tes tabrak samping, tes benturan kepala pengendara hingga tes tabrak pejalan kaki. Berikut penjelasannya.
Tes Tabrak Depan
Yang paling umum dilakukan adalah tes tabrak depan. Ini dilakukan untuk melihat seberapa parah dampak kerusakan yang diterima mobil jika menabrak objek tes, seperti pembatas jalan, dinding, rangka besi mobil, maupun material lainnya.
Untuk melakukan tes ini, mobil akan ditembakkan pada sebuah tembok dengan rentang kecepatan 50-64 km/jam. Selain itu, ada beberapa boneka yang ditempatkan di dalam mobil untuk mengetahui tingkat seberapa parah cedera yang dialami oleh penumpang di dalam mobil.
Tes Tabrak Samping
Tes tabrak yang dilakukan dari samping dilakukan untuk mengetahui seberapa besar efek kerusakan yang diterima mobil jika mobil ditabrak oleh kendaraan lain dari kanan maupun kiri. Dalam tes ini, mobil akan ditabrak oleh mobil lain yang melaju dalam rentang kecepatan 40-50 km/jam. Selain itu, beberapa boneka juga ditempatkan di dalam mobil untuk mengetahui kemungkinan yang bisa terjadi dan gambaran keselamatan para penumpangnya.
Tes Benturan Kepala
Tes semacam ini diwajibkan di Eropa. Dalam tes ini, mobil akan ditabrak dari bagian samping oleh mobil lain yang melaju dalam rentang kecepatan 30-40 km/jam. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui seberapa parah cedera yang akan dialami oleh pengendara dan melihat apakah airbag yang terpasang dapat berfungsi normal atau tidak untuk melindungi penumpang. Mobil yang bisa lolos tahap uji ini adalah mobil yang memiliki airbag di bagian samping.
Tes Tabrak Pakai Objek Boneka
Selain tes tabrak dengan dinding dan mobil lain, ada juga tes tabrak terhadap objek boneka. Tes ini dilakukan untuk melihat apa yang akan terjadi jika mobil menabrak seseorang, dalam hal ini pejalan kaki.
Cara melakukan tes ini adalah dengan menyiapkan sebuah boneka yang berperan sebagai pejalan kaki. Boneka ini akan ditabrak dengan mobil yang melaju dalam rentang kecepatan 40-50 km/jam untuk melihat seberapa parah kondisi objek boneka tersebut.
(rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Harga BYD Atto 1 Gak Masuk Akal, VinFast Bilang Begini