Auto Cuan! Beli Mobil Listrik di Jerman Dapat Diskon sampai Rp 73 Jutaan

Hafizh Gemilang - detikOto
Sabtu, 22 Apr 2023 18:46 WIB
Masyarakat Jerman berhak mendapat subsidi hingga Rp 73 jutaan untuk pembelian mobil listrik (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Jerman punya visi yang jelas untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik dan menekan angka emisi gas buang.

Per 2016 Pemerintah Federal Jerman sudah merilis paket investasi miliaran Euro untuk memberikan stimulus kepada masyarakat dalam hal membeli kendaraan listrik hingga memasang infrastrukturnya.

Mulanya insentif yang diberikan pemerintah Jerman kepada masyarakat berupa potongan Rp 64,9 jutaan (4.000 euro) untuk mobil listrik murni dan Rp 48,7 jutaan (3.000 euro) untuk mobil plug-in hybrid. Batas maksimal harga mobil yang diberikan insentif ini adalah seharga Rp 974 jutaan (60.000 euro).

Namun seiring berjalannya waktu, pemerintah Jerman melakukan evaluasi dan mengeluarkan paket insentif baru yang lebih menitikberatkan kepada pembelian mobil listrik murni.

Menteri Ekonomi Jerrman, Robert Habeck mengatakan Jerman memasang target populasi kendaraan listrik 1 juta unit di 2021 dan hingga 2023 ini mereka sudah mendekati 2 juta unit.

"Kendaraan elektronik menjadi semakin populer dan tidak lagi membutuhkan subsidi pemerintah di masa mendatang. Tapi kami harus membentuk transisi dan itulah yang kami lakukan dengan mendesain ulang pendanaan," ujar Habeck lewat rilis resmi.

"Untuk fase pendanaan yang akan datang, kami menempatkan fokus yang jelas pada perlindungan iklim dan memusatkan pendanaan pada kendaraan bertenaga baterai murni," lanjutnya.

Saat ini, per Januari 2023, pemerintah Jerman memberikan insentif hanya kepada mobil listrik murni. Potongan harga yang diberikan oleh pemerintah sebesar Rp 73,1 jutaan (4.500 euro) untuk mobil listrik di harga maksimal Rp 649 jutaan (40.000 euro).

Sedangkan untuk mobil listrik dengan harga di rentang harga Rp 649 jutaan hingga Rp 1 miliaran (40.000-65.000 euro) mendapat insentif sebesar Rp 48,7 jutaan (3.000 euro). Nilai insentif ini akan terus berkurang tiap tahunnya.

Pemerintah Jerman menyadari bahwa saat ini tengah ada krisis chip semikonduktor dan membuat suplai mobil listrik terbatas. Untuk itu, mereka menjamin bahwa mobil listrik yang dipesan di kurun waktu subsidi akan tetap mendapat potongan harga meski mungkin ada penyesuaian.

"Kelanjutan dari sistem subsidi untuk kendaraan listrik murni ini masih berlangsung hingga 31 Agustus 2023, untuk perorangan bahkan hingga 31 Desember 2023. Hal ini menciptakan keamanan perencanaan bagi pembeli, karena waktu pengiriman sebagian besar model kendaraan listrik kurang dari dua belas bulan," tulis Pemerintah Jerman lewat rilis resminya.

"Kendaraan listrik baterai yang sudah dipesan biasanya masih bisa dibiayai, meski dengan tarif pembiayaan yang sedikit diturunkan," tulis mereka.



Simak Video "Video: Hankook Sebut Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Indonesia Maju Pesat"

(mhg/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork