Ketua Umum Persatuan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko buka suara soal keputusan akhir pemerintah yang memberikan 'subsidi' mobil listrik berupa potongan pajak, bukan diskon harga. Menurut Moeldoko keputusan tersebut sudah tepat.
Sebelumnya, pemerintah berencana memberikan 'subsidi' berupa potongan harga langsung untuk mobil listrik yang kandungan lokalnya 40 persen. Namun, keputusan akhirnya berubah menjadi potongan pajak 10 persen.
Moeldoko mengaku, pihaknya turut berpartisipasi dalam merumuskan 'subsidi' mobil listrik tersebut. Menurutnya, pemerintah mengacu pada negara-negara tetangga dalam menentukan besaran angkanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya kita punya benchmark ya, kita melihat bagaimana di Thailand, bagaimana di Vietnam, itu menjadi tolak ukur (dalam menentukan subsidi). Waktu itu Presiden Jokowi nanya, berapa sih subsidi di sana? Sekian, beliau minta di atasnya," ujar Moeldoko saat menjawab pertanyaan detikOto di Jakarta Selatan.
"Itu (berpatokan pada negara tetangga) merupakan senjata kita saat melakukan rapat dengan Menteri Keuangan. Itu yang kita tekankan supaya sesuai harapan masyarakat," tambahnya.
![]() |
Moeldoko mengapresiasi keputusan akhir pemerintah dengan memberikan bantuan berupa potongan pajak. Sebab, kata dia, merumuskan 'subsidi' bukan pekerjaan mudah. Hitung-hitungannya sangat rumit dan menyita pikiran.
Menurutnya, pemerintah juga harus membuat segalanya tetap seimbang. Jangan sampai keuangan negara menjadi sulit lantaran besaran 'subsidi' yang terlalu besar.
"Nah, kalau ditanya itu sudah ideal atau belum, maunya kustomer mah lebih gede (bantuannya). Tapi kalau bagi Menteri Keuangan, ini akan mengurangi pendapatan nih," tegasnya sambil terkekeh.
![]() |
Lebih jauh, Moeldoko memastikan, besaran 'subsidi' mobil listrik di Indonesia masih lebih besar dibandingkan negara Asia Tenggara lain seperti Thailand dan Vietnam.
"Itu sudah melalui kajian yang panjang. Subsidi ini sudah di atas Vietnam-Thailand. Mirip tapi lebih sedikit," kata dia.
(sfn/dry)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah