Jalan tol diprediksi tetap akan menjadi favorit para pemudik. Namun disebutkan, jalan tol tak melulu lancar. Bahkan, jalan arteri bisa lebih lancar daripada jalan tol.
Hal itu disampaikan oleh Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata sekaligus Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI). Menurutnya, setelah terhubungnya Tol Trans Jawa tahun 2019, penggunaan Tol Trans Jawa masih menjadi pilihan utama selama mudik Lebaran. Masyarakat masih menganggap tol akan melancarkan perjalanan.
"Perjalanan melewati jalan tol atau bebas hambatan tidak selalu lebih lancar. Masyarakat dapat mempertimbangkan penggunaan jalan arteri, seperti Pantura (Pantai Utara Jawa) dan Pansel (Pantai Selatan) Jawa. Pada arus mudik tahun 2022, penggunaan jalan arteri Pantura Jawa tergolong relatif lebih lancar ketimbang jalan tol," kata Djoko dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (24/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djoko menilai, pemudik sering memandang akses tol lebih cepat. Akhirnya, sebagian besar memilih jalan tol sehingga pergerakan di tol menjadi lambat.
"Di sisi lain, area istirahat di tol kerap penuh dan menjadi sumber kemacetan. Sejumlah rest area yang disediakan di jalan tol untuk kondisi lalu lintas normal. Sementara pada musim Lebaran, lalu lintas kendaraan yang melewati jalan tol akan di atas kondisi normal," ujar Djoko.
Rest area itulah yang kerap menjadi biang kemacetan selama musim mudik Lebaran. Apalagi, banyak pemudik yang memanfaatkan bahu jalan tol untuk beristirahat yang pada akhirnya memicu kemacetan.
"Bahu jalan tol harus bersih dari lalu lintas kendaraan yang tidak diizinkan. Bahu jalan tol digunakan untuk aktivitas darurat," ucap Djoko.
Djoko juga mengingatkan, pemerintah dinilai perlu mengantisipasi peningkatan arus mudik Lebaran tahun ini dengan menambah fasilitas di tempat istirahat (rest area).
"Khususnya jumlah toilet untuk perempuan harus lebih banyak dari jumlah toilet untuk laki-laki. Juga dibangun rest area tambahan di beberapa tempat yang cukup menyediakan toilet," sebut Djoko.
"Di samping itu, penambahan tempat-tempat istirahat di luar tol yang masih berdekatan dengan pintu tol. Dengan demikian, tidak terjadi pemanfaatan bahu jalan tol untuk beristirahat yang memicu kemacetan," sambungnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Segini Beda Penjualan Toyota Alphard vs Denza D9, Beda Jauh
Jarak Tempuh Baterai Mobil Listrik: Kenyataan Tak Seindah Klaim