Mobil LCGC yang dahulu diklaim sebagai mobil murah, kini dipastikan tidak akan murah lagi. Karena mobil yang awalnya dihadirkan untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat ini, dipastikan akan mengalami kenaikan harga jual dalam waktu dekat.
Kenaikan harga jual mobil LCGC ini tidak lepas dari rencana pemerintah untuk menaikan harga jual LCGC hingga 5%. Hal ini langsung disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmitha.
"Akan ada surprise dalam sambutan saya. Saya bolak balik berdiskusi dengan Pak Dirjen, sampai tadi pagi. Saya menyampaikan di sini bahwa pemerintah dalam waktu dekat akan melakukan penyesuaian harga LCGC," ujar Agus, dalam acara pelepasan ekspor perdana kendaraan elektrifikasi produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), di Toyota Plant 3, Karawang, Jawa Barat, Selasa (21/2/2023), seperti dikutip detikFinance.
Memang Agus Gumiwang tidak merincikan kapan kebijakan ini akan direalisasikan. "Saya umumkan, ancer-ancer penyesuaian LCGC adalah 5%. Ini saya baru pertama kali bicara di publik ini," Agus Gumiwang menambahkan.
Agus menerangkan, langkah menaikan harga mobil LCGC hingga 5% dilakukan sejalan dengan berbagai masukan yang telah diterima Kementerian Perindustrian dari berbagai industri yang memproduksi LCGC. Dari sana didapatkan, adanya kebutuhan bagi industri untuk melakukan penyesuaian.
"Bahasanya bukan kenaikan harga tapi penyesuaian. Kita paham cost of production terutama pada bahan baku pasti ada kenaikan, logostic cost pasti juga ada penyesuaian. Di sisi lain dengan menyesuaikan harga LCGC harapan kami, bisa semakin banyak industri otomotif yang melakukan inovasi dalam membuat produk ramah lingkungan," katanya.
![]() |
Kendati demikian, Agus menekankan, komponen dari kenaikan ini benar-benar diperhitungkan dan tidak boleh melebihi angka inflasi. Kenaikan ini tidak boleh sampai menghilangkan prinsip dari LCGC itu sendiri yakni berbiaya murah.
"Ini harus dihitung betul. Yang pasti, yang menjadi komponen perhitungan adalah daya beli masyarakat seperti apa. Kita industri juga tidak mau rugi, jangan sampai jadi bumerang. Kemudian juga inflasi. Kenaikan tidak boleh di atas inflasi, kisis-kisinya LCGC tidak boleh di atas inflasi. Tentu juga prinsip-prinsip awal dalam melahirkan program LCGC tetap harus jaga low cost, low cost, low cost, green car. Jangan sampai setelah penyesuaian dia tidak lagi masuk low cost," katanya.
Di sisi lain, momentum pelepasan ekspor produk Toyota ini dipilihnya sebagai tempat untuk mengumumkan hal ini lantaran 40% dari populasi program LCGC ini berasal dari Toyota.
Sementara itu, Direktur Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam mengatakan, pihaknya menyambut baik kabar penyesuaian harga LCGC ini. Apalagi, mengingat harga material dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami peningkatan sehingga biaya produksi pun meningkat.
"Kalau kita lihat sekarang memang banyak kenaikan harga material yang luar biasa. Saya lihat pemerintah berusaha untuk realistis supaya segmen LCGC ini tetap terjaga. Produsen tetap bisa produksi dan konsumen bisa meningkat. Supaya otomotif ini bisa dinikmati segmentasi bawah," katanya saat ditemui selepas acara.
Simak Video "Alasan Pemerintah Berani Subsidi Mobil Listrik Sampai Rp 80 Juta"
[Gambas:Video 20detik]
(das/lth)
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Kapolri Soroti Moge-Mobil Mewah Dikawal: Jangan Terobos Lampu Merah
Sering Diprotes Masyarakat, Kapolri Minta Patwal Lebih Selektif dan Tertib