Konsumen Indonesia Gunakan Mobil Listrik Sebagai Mobil Kedua, Bukan Utama

ADVERTISEMENT

Konsumen Indonesia Gunakan Mobil Listrik Sebagai Mobil Kedua, Bukan Utama

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 30 Jan 2023 07:08 WIB
Test drive Wuling Air ev
Mobil listrik Wuling Air ev. Foto: Luthfi Anshori/detikOto
Jakarta -

Tren kendaraan listrik semakin meningkat di tahun 2022. Terbukti dari semakin seringnya ditemui mobil listrik wara-wiri di jalanan Jabodetabek. Meski begitu, ternyata para pengguna mobil listrik hanya menjadikan kendaraan listriknya sebagai mobil kedua. Sementara buat mobil harian atau mobil pertamanya, tetap pakai model konvensional.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2022, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah mendistribusikan lebih dari 10.000 unit mobil listrik. Angka itu naik hingga 10 kali lipat, sebab pada 2021 jualan mobil listrik di Indonesia hanya tembus 1.000-an unit.

Lahirnya banyak produk mobil listrik buatan lokal Indonesia seperti Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev, bisa menarik minat konsumen Indonesia. Selain itu, penguasa market, Toyota, pun sudah terjun ke dunia elektrifikasi dengan memperkenalkan SUV listrik bZ4X dan merilis Innova Zenix Hybrid.

Meski modelnya makin ramai, penggunanya makin banyak, mobil listrik belum dijadikan pilihan utama para pemiliknya. Menurut Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani, kebanyakan konsumen menjadikan mobil listrik sebagai pilihan kedua atau ketiga.

"Demand (permintaan) yang sekarang ini, apakah permintaan real basic demand atau trendsetter demand? Itu sedang kita pelajari betul-betul," kata Agung di Jakarta belum lama ini.

"Saat ini, karena the pure market itu start-nya baru di Q4, itu ternyata tidak datang first buyer di sana, kita belum bisa analisa lebih panjang, jadi masih studi. Karena yang Q4 (penjualan mobil listrik) naik juga karena datangnya dari second buyer, yang artinya mobil listrik ini dijadikan mobil kesekian baginya, bukan first buyer," sambung dia.

Di luar kelebihannya yang ramah lingkungan dan bebas polusi, mobil listrik--khususnya full baterai--masih memiliki sejumlah kekurangan. Dari keterbatasan stasiun pengisian kendaraan listrik umum, waktu isi ulang baterai yang lama, hingga jarak tempuh yang pendek.



Simak Video "Ngecas Mobil Listrik 30 Menit di Rest Area, Dapat Berapa Persen?"
[Gambas:Video 20detik]
(lua/rgr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT