Suzuki Indonesia sudah memiliki lini produk elektrifikasi dalam model Ertiga Hybrid. Namun beberapa pihak menganggap teknologi hybrid di low MPV itu sekadar gimmick atau pemanis, lantaran teknologi hybrid-nya masih tergolong ringan. Seperti apa tanggapan Suzuki?
Suzuki menggebrak pasar low MPV di Tanah Air dengan menghadirkan All New Ertiga Hybrid pada Juni 2022 lalu. Mobil ini jadi yang pertama di segmennya, yang dibekali oleh teknologi baterai untuk membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Secara teknis, Ertiga Hybrid masih mengusung mesin 1.462 cc, 4 silinder, berkode K15B, yang bisa menghasilkan tenaga 103,2 dk pada 6.000 rpm dan torsi 138 Nm pada rpm 4.400. Mesin tersebut didukung dengan baterai lithium-ion berkapasitas 6 Ah 12 Volt.
Sebagai mild hybrid, tentu bantuan listrik ke mesin bensin di Ertiga Hybrid ini tak terlalu besar. Sederhananya, daya dari baterai akan bergerak menuju ISG (Integrated Starter Generator) untuk dilanjutkan ke mesin bensinnya.
Dari ilustrasi singkat ini, tentu kita dapat memprediksi bahwa hybrid di Suzuki Ertiga Hybrid ini tidak akan membuat mesin lebih bertenaga. Klaimnya, bantuan listrik ini hanya bekerja di tarikan bawah ke tengah, agar membantu mesin lebih efisien ketika harus menghadapi situasi stop & go.
Kendati beberapa pihak menilai teknologi hybrid di Ertiga masih terlalu ringan, 4W Marketing Director Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Ismi Saputra, mengatakan, Ertiga Hybrid merupakan paket mobil elektrifikasi yang dibekali teknologi canggih. Namun di sisi lain, harganya masih terjangkau.
"Mungkin banyak kompetitor dan rekan-rekan lain (berkata) 'ah ini hanya mild hybrid, ini hanya hybrid-hybridan', tapi di dalamnya sudah kami sematkan teknologi lithium-ion battery dengan intregated started generator, dengan acceleration assist dan sebagainya, dengan 'harganya masih affordable (terjangkau)', jaraknya masih bisa relay on," kata Donny saat berkunjung ke redaksi detikcom, Kamis (26/1/2023).
Sebagai sebuah mobil yang mengusung tagline hybrid, All New Ertiga Hybrid ini harganya memang cukup terjangkau. Tipe GX MT dijual Rp 270,3 juta, tipe GX AT dan Sport MT dijual Rp 281,3 juta, dan yang tertinggi tipe Sport AT yang dibanderol Rp 292,3 juta.
Menurut Donny, kendaraan hybrid merupakan transisi untuk menuju kendaraan listrik full baterai. Saat ini mobil hybrid masih memiliki sejumlah keunggulan dibanding mobil listrik full baterai, sebab mobil hybrid tak perlu dicas dan bisa menempuh jarak jauh tanpa ketergantungan SPKLU.
Simak Video "Tak Cuma Ertiga, Suzuki Siap 'Setrum' Model Lainnya"
[Gambas:Video 20detik]
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Melihat Deretan Mobil dan Motor Arteria Dahlan
Mobil Arteria Dahlan Sempat Bikin Heboh: Pakai Pelat Polri
Rossi Pernah Sebut Marquez 'Biang Masalah' di MotoGP, Kini Banyak yang Percaya?