Menjabat sebagai presiden, tentu lumrah bila mendapat pengawalan yang sangat ketat. Pengawalan itu berlaku dimanapun sang presiden berada, tak terkecuali ketika dalam perjalanan. Jumlah pengawalan pun bervariasi. Contohnya Presiden AS Joe Biden yang memiliki dikawal puluhan kendaraan ketika dalam perjalanan darat.
Hal itu bisa dilihat saat kunjungan Joe Biden ke Bali. Sesaat keluar dari pesawat Air Force One, sudah ada puluhan mobil-mobil pengawal yang bersiaga, beberapa di antaranya bahkan diboyong langsung dari AS.
Laman Spyscape menyebutkan, umumnya rangkaian konvoi presiden AS terdiri dari 50 kendaraan dan 100 staff. Bahkan di KTT G20 Italia jumlah konvoi kendaraan mencapai 85 unit. Konvoi kendaraan pun terdiri dari beberapa rangkaian pengawal keamanan, bahkan ambulans hingga pasukan antihuru-hara pun termasuk di dalamnya.
Jumlah itu bisa disesuaikan tergantung tujuan dari perjalanan tersebut. Tapi di Indonesia tampaknya rangkaian pengawal Biden tidak sebanyak mengingat adanya keterbatasan tempat. Mengutip CNN Indonesia, meski dibatasi jumlah pengawal Biden tetap banyak. Dalam sebuah video di Bali terlihat pengawalan mencapai 40 kendaraan.
Bagaimana dengan Presiden Joko Widodo? Rangkaian kendaraan pengawal Jokowi tampaknya tidak sebanyak itu. Terlihat dalam konvoi kendaraan RI 1 saat KTT G20 jumlahnya hanya belasan, sudah termasuk motor-motor yang ada di sekitarnya.
Adapun terlihat konvoi kendaraan terdiri dari Patwal, Protokol, SEC-2, Korlan, dan beberapa kendaraan lain mengawal di belakang. Kendaraan yang ditumpangi Jokowi berada di urutan ketiga setelah kendaraan protokol.
Jokowi memang diketahui tidak ingin jumlah kendaraan pengawal terlalu banyak. Sebelumnya Mantan Komandan Paspampres Bambang Suswantono pernah mengungkap bahwa Jokowi memangkas rangkaian kendaraan pengawal presiden.
Di era perdana kepemimpinannya, Jokowi sempat meminta rangkaian konvoi seminimalis mungkin yakni sekitar 6. Namun menyesuaikan dengan kebutuhan pengamanan, jumlah itu tampaknya sudah bertambah.
Simak Video "Jokowi Pamit ke Masyarakat: Kan Bulan Depan Sudah Purnatugas"
(dry/lth)