Wuling menyajikan sesuatu yang berbeda dalam upaya mendukung percepatan peralihan ke kendaraan listrik. Hal itu ditempuh Wuling dengan menghadirkan mobil listrik mungil dengan harga ramah di kantong.
Harga rata-rata mobil listrik di Indonesia terbilang masih tinggi. Kebanyakan dijual dengan banderol Rp 700 juta ke atas bahkan beberapa model yang menyentuh miliaran. Tapi Wuling justru membuat gebrakan. Pabrikan berlogo lima berlian itu malah menghadirkan mobil listrik dengan banderol Rp 238 juta sampai Rp 311 jutaan.
Namun demikian, pengamat otomotif Bebin Djuana mengungkap bahwa harga itu masih kurang murah. Menurut Bebin, untuk bisa lebih diminati harus ada mobil listrik seharga LCGC (Low Cost Green Car).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan tanpa alasan, saat ini segmen LCGC merupakan salah satu yang mendominasi selain Low MPV. LCGC banyak diminati karena harganya yang lebih terjangkau namun memiliki fungsi tak jauh berbeda dengan segmen di atasnya.
"Saya bilang di republik ini butuh mobil listrik yang di bawah Rp 200 juta, Wuling is not the answer. Cikal bakalnya Civic yang model kodok yang penting bisa muat 4 orang harganya di bawah 200 juta, jarak tempuhnya paling enggak 250 km supaya apa ngecharge dipakai kerja 3 hari sekali," ungkap Bebin belum lama ini.
Bagi Bebin, supaya laris setidaknya mobil listrik bisa menggeser posisi LCGC. Salah satunya ditempuh dengan penempatan harga yang terjangkau. Sekadar informasi, saat ini mobil LCGC dibanderol mulai Rp 112 juta sampai yang tertinggi Rp 188 juta. Biar bisa laris, harga mobil listrik setidaknya harus sebanding dengan deretan LCGC.
"Kenapa saya sampai nyebut angka segala. Sekarang LCGC main di kisaran berapa, kan Anda mau replace itu, cari volume di situ, terus gimana. Anda nawarin barang Rp 250 juta, kekuatan market ada di situ adanya, ya enggak lah bikin aja mobil yang di bawah 200 juta, 190 juta juga pada ngiler," kata Bebin.
Meski masih lebih mahal dari LCGC, Wuling Air Ev cukup digandrungi. Wuling mengaku pesanan Air Ev membludak sehingga pihaknya harus meningkatkan kapasitas produksi agar konsumen tidak menunggu lama.
"Dan karena kita maunya konsumen bisa mendapatkan unit Air ev lebih cepat, maka kapasitas produksi kita juga di-adjust (disesuaikan) supaya delivery ke konsumen lebih cepat," jelas Brand & Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah