Jalan terjal harus dihadapi Wuling saat perdana berkecimpung di industri otomotif Tanah Air. Bagaimana tidak, sebagai pabrikan asal China, kehadiran Wuling seolah membangkitkan memori buruk masyarakat Indonesia akan mobil dari Negeri Tirai Bambu.
Belum lagi banderol harganya yang terjangkau membuat sebagian orang mempertanyakan soal kualitas dari mobil-mobil Wuling. Nyatanya, tak butuh waktu lama bagi pabrikan berlogo lima berlian itu memperoleh kepercayaan dari masyarakat di Indonesia.
"Yang mulai hadir kan Wuling dan ternyata Wuling doing well, saya sendiri waktu itu diminta bicara ke media saat start produksi perkiraan saya dia baru diperhitungkan itu setelah 10 tahun. Perhitungan saya tuh perjuangan panjang, kenapa? Saya waktu itu seperti hari ini saya katakan orang kan inget yang namanya mocin (motor China)," ungkap pengamat otomotif Bebin Djuana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bebin mengungkap dalam waktu di bawah 10 tahun Wuling justru sudah berhasil memikat hati masyarakat. Hal itu terlihat dari angka penjualan yang terus merangkak bahkan menyalip pabrikan Jepang Nissan pada Juni 2019.
Kala itu, Wuling memiliki empat produk yang dijual di pasaran yakni Confero, Cortez, Formo, dan Almaz. Sementara itu, Nissan di waktu yang sama memiliki March, Livina, X-Trail, Terra, Navara, Serena, Elgrand, dan juga Juke. Hingga saat ini, Wuling masih berhasil mempertahankan tren penjualannya dan berada di atas Nissan.
"Saya kaget mereka bisa masuk ke 10 besar dalam waktu besar dalam waktu 5-7 tahun. Ada merek Jepang yang sudah puluhan tahun not even di 10 besar, 'lu masuk gila nih'. Artinya apa? Artinya ketika konsumen indonesia tidak hanya diberikan janji," tambah Bebin.
Kata Bebin salah satu cara yang diandalkan Wuling adalah menjamin ketersediaan spare part dalam waktu singkat. Konsumen tak dibuat menunggu lama ketika harus dilakukan penggantian komponen pada mobilnya. Tentunya cara itu bisa dilakukan karena Wuling juga membangun pabrik di Indonesia. Di sisi lain, Wuling terus menghadirkan terobosan baru di industri otomotif Tanah Air, semisal menghadirkan mobil listrik dengan harga di bawah Rp 300 juta.
"Mereka tidak janji mobil akan tahan 10 tahun, pokoknya jangan banyak janji sama konsumen Indonesia. 'Lu buktiin lu kerja enggak itu aja'," ucap Bebin.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah