Hyundai Stargazer masih menggunakan rem tangan manual. Padahal kompetitornya seperti Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander sudah memiliki fitur rem tangan yang lebih canggih, dengan sistem elektrik atau Electric Parking Brake (EPB). Mengapa fitur serupa tidak diaplikasikan pada Stargazer?
Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Bonar Pakpahan, menjelaskan bahwa Hyundai Stargazer dibuat sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Dan dari riset dan survey yang dilakukan Hyundai, disimpulkan bahwa konsumen Indonesia belum memerlukan fitur EPB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ketika dirancang pertama kali, bersama dengan desainer dan engineer, saat riset pasar Indonesia. Mereka sudah mempertimbangkan berbagai faktor, dari gaya hidup di segmen kelas tersebut, bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari dan gunakan mobil untuk support lifestyle, diteliti satu-satu dan hubungan satu sama lain. Kesimpulannya adalah bahwa untuk Stargazer lebih cocok menggunakan rem tangan konvensional," ungkap Bonar di Malang belum lama ini.
Tapi tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti Hyundai Stargazer juga akan dibekali EPB. Bonar mengatakan Hyundai selalu menerima masukan dari berbagai pihak, termasuk konsumen, untuk menyempurnakan sebuah produk mobil.
"Namun demikian kami pun sudah menerima masukan dari berbagai pihak, termasuk konsumen-konsumen loyal kami. Dan itu akan menjadi catatan buat kami untuk pengembangan produk di masa depan," bilang Bonar.
Sekadar informasi, Electric Parking Brake bekerja secara elektrik melalui motor yang ada pada kaliper rem belakang. EPB memiliki sejumlah keunggulan dibanding parking brake konvensional. Selain membuat area konsol jadi lebih ringkas dan kelihatan clear (bersih), fitur rem tangan elektronik ini juga bisa menjalankan fungsi lain, seperti brake hold.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
Patwal Diminta Tak Arogan: Jangan Asal Setop Kendaraan-Makan Jalur Orang