Bali yang selama ini dikenal sebagai tempat pariwisata, rupanya juga berkeinginan menjadi tempat produksi kendaraan, terutama produksi kendaraan listrik.
Hal ini disampaikan Gubernur Bali, I Wayan Koster, pada event Smart Mobility-Joint Project yang digagas oleh Mitsubishi Motors, Nissan, Toyota, Fuso dan Isuzu, di Nusa Dua Bali.
"Kalau bisa industrinya (produksi kendaraan listrik) dibangun di Bali, karena Bali menjadi pelopor menggunakan kendaraan listrik," ucap I Wayan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
I Wayan menerangkan Bali akan menerapkan kebijakan wajib menggunakan kendaraan listrik di berbagai lokasi.
"Kami juga akan menggunakan zonasi berbasis baterai, di Nusa Penida, Ubud, Sanur dan Kuta, akan kami jadikan zona penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai," ucap I Wayan Koster dalam pemberitaan detikOto sebelumnya.
Bahkan I Wayan mengumumkan saat ini sudah banyak pelaku usaha di Bali yang ikut menggunakan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
"Perhotelan sudah menggunakan PLTS, langkah ini untuk bisa lebih sehat dan efisien. Dan nanti akan merambah sektor lainnya (usaha lainnya atau mewajibkan di beberapa wilayah Bali menggunakan kendaraan listrik," ucapnya.
Sebagai pengingat, Indonesia akan menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November 2022 besok. Pertemuan negara-negara anggota kelompok ekonomi dua puluh tersebut, akan menggunakan ratusan mobil listrik sebagai kendaraan operasional para petinggi negara.
(lth/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah