Beberapa pabrikan otomotif menyatakan komitmennya untuk berinvestasi besar-besaran di Indonesia. Salah satunya, Mitsubishi akan menambah investasi di Indonesia untuk kendaraan ramah lingkungan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, hasil pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menperin bersama para pimpinan perusahaan otomotif di Jepang, didapatkan komitmen investasi dari Mitsubishi Motor Company (MMC) sebesar Rp10triliun yang akan direalisasikan mulaitahun2022 hingga 2025.
"Mitsubishi terus merealisasikan komitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi mobil hybrid dan meningkatkan pasar ekspor, termasuk melakukan perluasan pasar ekspor baru, dari 30 menjadi 39 negara, sampai dengan tahun 2024," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenperin mengapresiasi dan mendukung realisasi komitmen tersebut. Pemerintah juga menyampaikan beberapa harapan kepada Mitsubishi, antara lain untuk mempercepat Program Produksi Kendaraan teknologi KBL Berbasis Baterai atau EV key car di Indonesia, serta untuk mengekspor kendaraan jenis SUV dari Indonesia ke pasar Australia dalam waktu satu tahun ke depan.
Selain Mitsubishi, Toyota juga menyatakan penambahan investasinya di Indonesia. Toyota Motor Corporation (TMC) akan menambah investasi Rp27,1 triliun untuk lima tahun ke depan (2022-2026). Kepada Toyota, Menperin menyampaikan harapan agar pabrikan tersebut mendukung upaya peningkatan penggunaan komponen lokal Indonesia.
"Kami juga meminta para pelaku industri ini untuk meningkatkan penggunaan komponen lokal Indonesia, khususnya komponen dari industri kecil dan menengah (IKM). Hal ini juga kami sampaikan di forum bisnis industri otomotif di Jepang, Juni lalu," ujar Agus.
Sementara itu, industri otomotif sendiri berperan penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sampai saat ini, terdapat 21 industri perakitan kendaraan roda empat atau lebih dengan total investasi mencapai Rp 139,36 triliun. Investasi tersebut berasal dari Jepang sebesar Rp 116,1 triliun (83,31%), disusul Korea sebesar Rp 10,54 triliun (7,56%) dan China sebesar Rp 11,3 triliun (8,11%). Selebihnya adalah investasi dari Uni Eropa dan dalam negeri, yaitu sebesar Rp 1,42 triliun (1,02 %).
(rgr/mhg)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar