Catat! Bukan Hanya SPKLU Kunci Sukses Industri Mobil Listrik

Catat! Bukan Hanya SPKLU Kunci Sukses Industri Mobil Listrik

M Luthfi Andika - detikOto
Jumat, 29 Jul 2022 20:22 WIB
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya bersinergi membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Jakarta, Senin (25/7/2022).
Ilustasi SPKLU PLN Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Pemerintah Republik Indonesia menginginkan elektrifikasi dipercepat, dengan harapan bisa menekan emisi gas buang, berbagai kebijakan diberikan untuk mempermulus pabrikan untuk bisa melahirkan kendaraan ramah lingkungan. Bahkan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) pun belum cukup. Kendati demikian, ada satu yang tidak boleh dilupakan untuk bisa memuluskan perkembangan industri kendaraan listrik ialah dari sisi akademisi.

Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) pun mengambil sikap dengan terus mengajak para akademisi untuk ikut berperan dalam menumbuhkan industri kendaraan listrik.

Menurut TMMIN untuk bisa menumbuhkan industri kendaraan listrik dibutuhkan kolaborasi "Triple Helix" berupa sinergi positif Pemerintah, Akademisi, dan Industri dapat menjadi solusi nyata mencapai netralitas karbon yang merupakan target nasional yang harus dicapai pada tahun 2060 mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena menurut TMMIN, Target Net Zero Emission menjadi sebuah tantangan tersendiri yang tidak mudah dicapai tanpa kolaborasi membangun dari semua pihak, serta partisipasi seluruh elemen masyarakat dalam upaya Indonesia dan dunia yang lebih bersih. Sehingga bisa dinikmati tidak hanya untuk saat ini namun berkelanjutan di masa depan.

"Pembentukan ekosistem hijau menjadi wujud nyata dalam upaya mengurangi karbon sebagai musuh bersama," ujar External Corporate Affairs Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, pada Seminar Nasional: 100 Tahun Industri Otomotif Indonesia Mewujudkan Net Zero Emission di Indonesia "Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan Bali Menuju Net Zero Emission di Indonesia."

ADVERTISEMENT
Sebagai kelanjutan aktivitas rangkaian Seminar Nasional yang dimulai di Universitas Diponegoro (UNDIP) di Semarang pada Mei lalu. Kali ini, Toyota Indonesia kembali mendukung rangkaian seminar nasional tahap kedua dengan berkolaborasi bersama civitas akademia Universitas Udayana (UNUD) di BaliSebagai kelanjutan aktivitas rangkaian Seminar Nasional yang dimulai di Universitas Diponegoro (UNDIP) di Semarang pada Mei lalu. Kali ini, Toyota Indonesia kembali mendukung rangkaian seminar nasional tahap kedua dengan berkolaborasi bersama civitas akademia Universitas Udayana (UNUD) di Bali Foto: dok. TMMIN

Toyota Indonesia juga meyakini bahwa ekosistem hijau didukung pula dengan pengembangan SDM, khususnya generasi muda di pendidikan tinggi yang memegang peranan dan menjadi elemen penting. Hal ini pun menjadi inisiasi bagi Toyota Indonesia untuk mendukung rangkaian seminar nasional di UNUD, yang mengangkat isu ekosistem hijau dan penerapannya di Bali sebagai salah satu best practice Implementasi kendaraan elektrifikasi yang diterapkan dengan menentukan enclave tertentu seperti memanfaatkan potensi Bali sebagai daerah wisata.

"Kami ingin mendukung Pemerintah, civitas akademia, dan industri untuk mengembangkan sistem mobilitas yang ramah lingkungan di Bali sebagai best practice destinasi wisata hijau, dengan memberikan solusi teknologi kendaraan elektrifikasi lengkap, yang mengusung strategi multipathway, mengkombinasikan kendaraan rendah emisi seperti LCGC dan flexy engine, HEV, PHEV, BEV, dan FCEV serta menawarkan konsep mobilitas baru sehingga semua lapisan masyarakat dapat berkontribusi pada pengurangan emisi dalam mobilitasnya," Bob menambahkan.

Toyota Indonesia meyakini bahwa kehadiran era elektrifikasi di Indonesia sangat ditopang dengan pengembangan SDM sebagai elemen penting. Hal ini menjadi inisiasi penyelenggaraan rangkaian seminar nasional untuk mendukung upaya percepatan dan identifikasi aktivitas pengurangan karbon di setiap sektor potensial atau prioritas pemerintah dengan menggandeng 7 universitas nasional di Indonesia, yang sudah dilaksanakan di Universitas Diponegoro (UNDIP), dan selanjutnya memasuki tahap kedua di Universitas Udayana (UNUD) hingga tahapan selanjutnya di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Muda (UGM), Universitas Negeri Solo (UNS), dan Universitas Indonesia (UI).

Tantangan era elektrifikasi untuk membentuk ekosistem hijau memerlukan kehadiran dan peran aktif dari generasi muda. Para SDM penerus bangsa ini merupakan duta untuk membuka jalan menuju ekonomi hijau, khususnya yang akan dilengkapi dengan 50 spesifikasi dan keahlian baru di bidang elektrifikasi saat mereka mengenyam pendidikan di masa perkuliahan. Sehingga saat lulus nanti, SDM nasional dapat berkontribusi bersama mendukung Pemerintah mewujudkan Indonesia bebas emisi di masa depan, tutup Bob Azam.




(lth/din)

Hide Ads