Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah. Dolar AS hari ini hampir menyentuh Rp 15.000, tepatnya di angka Rp 14.992. Hal ini bisa berdampak pada industri otomotif.
Naiknya nilai dolar AS terhadap rupiah bisa membuat harga mobil bisa jadi lebih mahal. Sebab, setiap agen pemegang merek (APM) punya faktor pertimbangan untuk menentukan harga mobilnya. Salah satunya adalah nilai tukar mata uang asing.
"Penyesuaian harga banyak faktornya. Nilai tukar mata uang asing salah satunya. Faktor lain seperti inflasi dan juga kenaikan biaya produksi (kenaikan bahan baku, biaya logistik dll) yang sangat tinggi juga bisa menyebabkan kenaikan harga. Namun kami selalu berusaha menekan kenaikan biaya tersebut dengan berbagai efisiensi di segala lini dan meningkatkan produktivitas kerja," kata Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy kepada detikcom, Jumat (15/7/2022).
Baca juga: Dolar AS Masih Dekati Rp 15.000 Pagi Ini |
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) juga menilai nilai tukar dolar AS bisa mempengaruhi industri otomotif. Meski begitu, Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto berharap tren menguatnya nilai dolar AS tidak berlangsung lama. Jongkie juga berharap agar APM tidak buru-buru menaikkan harga mobil.
"Menguatnya dolar US mudah-mudahan tidak terlalu lama. Sehingga para APM jangan terburu-buru menaikkan harga jualnya, karena ini akan berpengaruh terhadap angka penjualan," ujar Jongkie kepada detikcom, Jumat (15/7/2022).
Saat ini, Gaikindo memiliki proyeksi penjualan mobil sebanyak 900 ribu unit sampai akhir 2022. Jongkie menegaskan, target penjualan 900 ribu unit sampai akhir tahun masih dipertahankan hingga kini.
Target itu ditentukan dengan mempertimbangkan perkembangan virus Covid-19. Terlebih sejak awal tahun varian Omicron tengah menyebar luas. Adapun target tersebut sebenarnya sudah meningkat dibandingkan tahun lalu sebesar 750 ribu unit.
Sampai dengan semester I 2022, sudah ada 465.252 unit mobil baru beredar di jalanan Indonesia. Torehan ini lebih baik dari pencapaian pada periode yang sama tahun 2021. Kala itu pada Januari hingga Juni 2021, penjualan mobil secara ritel baru menyentuh 387.844 unit.
Simak Video "Video Ketua MPR soal Rupiah Nyaris Rp 17 Ribu Per USD: Momentum Tingkatkan Ekspor"
(rgr/din)