Diperbolehkannya mudik lebaran 2022 oleh pemerintah bakal memberi efek besar terhadap banyak sektor, salah satunya adalah otomotif. Penjualan mobil baru pun diprediksi naik signifikan pada bulan April 2022 ini.
Setelah dua tahun dilarang akibat pandemi COVID-19, pemerintah akhirnya mengizinkan masyarakat Indonesia yang ingin melakukan tradisi mudik/pulang kampung. Puncak mudik libur lebaran 2022 diprediksi jatuh pada 29 April 2022.
Dengan diizinkannya masyarakat Indonesia berpergian ke berbagai kota selama libur lebaran 2022 ini, permintaan terhadap mobil baru pun diprediksi akan meningkat, meskipun harga BBM makin mahal, PPN jadi 11%, dan harga mobil kembali normal sehubung tidak dilanjutkannya insentif PPnBM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu dikatakan langsung Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso. Menurut Hendrayadi, penjualan pada bulan April 2022 diprediksi naik 10% sehubungan diperbolehkannya mudik.
"(Harga mobil) mulai naik bulan (April 2022) ini, karena (insentif PPnBM udah) nggak ada, PPN naik. Selain itu, harga-harga biasanya juga akan ada yang namanya penyesuaian ketika masuk kuartal baru," ujar Hendrayadi di Kantor Pusat PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Sunter, Jakarta Utara (14/4/2022).
"Saya bisa mengatakan, kebetulan April ini kan pas masanya orang beli (mobil) untuk kebutuhan mudik lebaran. Dan kebetulan mudiknya dibolehkan gitu. Jadi saya merasa bahwa bulan April 2022 ini, meskipun PPnBM sudah tidak ada lagi, PPN-nya naik 1%, rasanya kalau bulan April ini masih diprediksi pasar otomotif akan naik," sambung Hendrayadi.
"Seperti biasa kalau lebaran itu minimal (naik) 10%. Dan kita di Daihatsu juga melihat dari hari ke hari trennya juga meningkat, jadi berharap bulan April ini setidak-tidaknya--masuk ke Kuartal II--mudah-mudahan pasar otomotif nanti lebih besar lagi. April (2022) kelihatannya akan naik sekitar 10 persenan," kata Hendrayadi.
Sedikit review penjualan retail mobil di Kuartal I 2022 (Januari-Maret) mengalami kenaikan cukup signifikan dibanding peride sebelumnya di tahun 2021 lalu. Kilas balik ke belakang, pada Kuartal I 2019, di mana pandemi belum terjadi, penjualan retail kendaraan roda empat di Indonesia tercatat tembus angka 260 ribu, lalu ketika hadir COVID-19 di Tanah Air, penjualan retail Kuartal I 2020 terkoreksi ke angka 219 ribu unit atau turun sekitar 16%.
Nah, di Kuartal I 2021, kondisinya semakin memburuk lantaran industri otomotif hanya menjual 179 ribu kendaraan atau mengalami penurunan 19% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Lalu bagaimana dengan penjualan retail di Kuartal I tahun 2022 ini?
Ternyata perkembangannya sangat positif sekali, di mana industri otomotif roda empat di Indonesia mampu memasarkan 238 ribu kendaraan sepanjang Januari-Maret 2022 atau melonjak sekitar 33% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
(lua/riar)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah