Ford Balik ke Indonesia Bawa Ranger dan Everest, Langsung Diajak Main Lumpur

Ototest

Ford Balik ke Indonesia Bawa Ranger dan Everest, Langsung Diajak Main Lumpur

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 23 Mar 2022 13:08 WIB
Jakarta -

Ford akhirnya kembali ke Indonesia dengan agen pemegang merek (APM) baru, PT Mitra Bisnis dari RMA Group. Menandai kembalinya Ford ke Indonesia, pabrikan mobil asal Amerika Serikat itu meluncurkan dua mobil di Tanah Air. Mereka adalah Ford Ranger dan Ford Everest.

Dua mobil tersebut memiliki karakter khas, bisa diajak offroad. Untuk membuktikannya, kami mendapat kesempatan melakukan test drive Ford Ranger dan Ford Everest di medan offroad yang berada di Jeep Station Indonesia (JSI), Bogor, Jawa Barat.

Mobil yang detikcom coba adalah Ford Ranger 2.2 XLT 4x4 6AT dan Ford Everest Titanium 2.0 Bi-Turbo Diesel 4x4 10 AT. Bagaimana impresinya? Berikut ulasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ford Ranger

Kesempatan pertama kami adalah menjajal Ford Ranger 2.2 XLT di medan offroad. Sebenarnya yang bikin kami penasaran adalah Ford Ranger Raptor, mobil pikap double cabin Ford yang lebih gahar. Namun, kami hanya mendapat kesempatan untuk menjajal Ford Ranger 2.2L XLT. Untuk review Ford Ranger Raptop akan kami hadirkan di ototest berikutnya.

Test Drive Ford Ranger dan Ford EverestTest Drive Ford Ranger dan Ford Everest Foto: (Grandyos Zafna/detikcom)

Kembali ke Ford Ranger 2.2 XLT, pertama kali melihat mobil pikap kabin ganda ini kesan yang muncul adalah mobil yang tangguh. Maklum, mobil ini dirancang untuk diajak kerja keras di segala medan, termasuk medan offroad sekalipun. Apalagi dengan sistem penggerak 4x4.

ADVERTISEMENT

Kami langsung ngegas Ford Ranger 2.2 XLT di rintangan pertama di Jeep Station Indonesia. Rintangan pertama adalah tanjakan curam yang cukup panjang. Hasilnya, torsi yang diberikan dari mesin 2.200 cc turbo-diesel itu cukup terasa. Tanpa kendala apa pun, Ford Ranger 2.2 XLT mampu melibas tanjakan curam tersebut.

Untuk diketahui, Ford Ranger 2.2 XLT ini dibekali mesin 2.200 cc turbocharged CRDi Diesel. Tenaganya mencapai 160 PS ada 3.200 rpm dengan torsi maksimal 385 Nm pada 1.600-2.500 rpm. Mesin dihubungkan dengan transmisi otomatis enam percepatan. Tenaga dan torsi dari mesin 2.200 cc turbo tersebut cukup untuk diajak offroad di Jeep Station Indonesia.

Setelah melewati tanjakan curam, kami membawa Ford Ranger 2.2 XLT ini ke medan offroad sesungguhnya, masih di area Jeep Station Indonesia. Di sana, mobil ini dibawa ke lintasan offroad penuh bebatuan, tanah dan lumpur.

Memasuki area offroad dengan medan berbatu tersebut, karakter suspensi Ford Ranger ini cukup nyaman. Torsi dari mesin juga terasa memuaskan untuk melewati rintangan medan berbatu.

Selanjutnya, kami membawa Ford Ranger ini ke kubangan air yang cukup dalam. Tak cuma kedalaman yang tinggi, dasar kubangan itu juga cukup licin. Hasilnya, Ford Ranger ini tanpa kendala melewati kubangan berlumpur itu, meski sempat sesekali kehilangan traksi yang wajar saat melewati medan offroad.

Ford memang mendesain pikap double cabin ini untuk bisa melewati genangan air. Bahkan, Ford mengklaim mobil ini bisa melintasi genangan air setinggi 80 cm.

Ford Everest 2.0 Biturbo

Selanjutnya kami menjajal Ford Everest Titanium 2.0 L Bi-Turbo Diesel 4x4. Ford Everest ini mengusung mesin yang sama dengan Ranger Raptor, yatu mesin 2.000 cc diesel dengan bi-turbo. Kapaistas mesinnya 1.996 cc. Tenaganya mencapai 213 PS pada 3.750 rpm dengan torsi maksimal 500 Nm pada 1.750-2.000 rpm. Ya, torsinya memang lebih besar daripada mesin turbodiesel 2.200 cc milik Ford Ranger 2.2 XLT. Apalagi, Ford Everest Titanium 2.0 L dibekali bi-turbo yang berarti turbonya tidak hanya satu, tapi ada dua sehingga akan lebih banyak asupan udara yang dihisap ke ruang pembakaran.

Test Drive Ford Ranger dan Ford EverestFord Everest melewati rintangan tanjakan curam. Foto: (Grandyos Zafna/detikcom)

Kami menyetir Ford Everest ini dengan penggerak 4x4 mode Rock atau mode untuk menaklukkan medan berbatu. Selain mode Rock, ada juga mode Sand untuk kondisi jalan berpasir, serta mode Mud, Grass or Snow untuk medan berlumpur, atau bersalju. Atau, untuk jalanan aspal cukup pakai mode normal saja atau nonaktifkan penggerak 4x4.

Menggunakan mode Rock dan mengaktifkan penggerak 4x4, Ford Everest dengan mulus melibas rintangan pertama, yaitu tanjakan curam. Torsi dari mesin 2.000 cc diesel bi-turbo lebih terasa 'nendang'. Mesin terasa responsif dan seakan 'nurut' dengan kemauan atau injakan pedal gas pengemudi.

Test Drive Ford Ranger dan Ford EverestTest Drive Ford Everest Foto: (Grandyos Zafna/detikcom)

Lepas dari tanjakan curam, kami membawa Ford ke medan offroad bebatuan dan tanah. Lokasinya sama seperti pengujian Ford Ranger, tapi kami tidak diperkenankan menyetir Ford Everest ini masuk ke kubangan. Jadi, cuma di rintangan bebatuan dan tanah.

Bantingan suspensinya saat melewati medan berbatu masih terbilang nyaman. Torsi besar yang dihasilkan mesin 2.000 cc bi-turbo juga mumpuni untuk menaklukkan medan bebatuan.

Sayangnya, sesi pengujian dua mobil baru Ford ini sangat singkat. Jadi, kami belum bisa merasakan dan mengeksplorasi dengan maksimal performa dari kedua mobil ini. Untuk review lebih lengkapnya, kami akan coba lagi mobil-mobil Ford ketika sudah tersedia nantinya. So, tunggu ulasan lengkapnya di detikOto dan video-videonya di 20detik, ya!




(rgr/din)

Hide Ads