Dalam beberapa hari ini, viral dua kasus diduga penipuan yang dilakukan sales di dealer mobil Honda. Pertama terjadi di dealer resmi mobil Honda dan kedua di Bandung.
Kasus dugaan penipuan itu dialami oleh Yunita Sari. Dia berniat membeli mobil Honda Brio di dealer resmi Honda MT Haryono, Jakarta. Dia mengaku ditipu oknum sales yang lengkap dengan seragam, kartu identitas dan kartu nama.
Yunita pada awalnya ingin membeli mobil Honda dan menemukan kontak sales di salah satu situs jual beli mobil. Dia kemudian janjian dengan sales tersebut di dealer resmi Honda di MT Haryono, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia berpakaian lengkap sales Honda, lengkap dengan idcard dan memberi saya kartu nama," sebutnya.
Namun, transaksi dilakukan dengan transfer ke rekening pribadi, bukan rekening perusahaan dealer Honda. Hingga akhirnya, DP sebesar Rp 47 juta milik Yunita raib digondol oknum sales tersebut.
Yunita lalu menanyakan tanggung jawab Honda mengenai SPK palsu. Pihak dealer bilang bahwa oknum sales itu belum menjadi karyawan Honda, belum tanda tangan kontrak, masih training, baru kerja 2 minggu, ID Card palsu dan kartu nama dicetak sendiri.
"Kok bisa dibiarkan melakukan penjualan kalau masih training? Kok leluasa banget menipu secara terang-terangan di dalam dealer? dan kok bisa id card dan kartu nama nyetak sendiri, kan setiap hari ketemu dan lihat donk id card menggantung di lehernya itu serta dia menenteng2 form SPK palsu nya itu ke mana2," tulis Yunita.
Hal hampir serupa dialami Nada Sylvia Nova. Uang muka dan cicilan pertama total Rp 91 juta raib saat ingin membeli satu unit Honda BR-V di salah satu dealer di Bandung. Dari Rp 91 juta yang ditransfer, hanya Rp 2 juta yang disetorkan oknum sales ke rekening resmi dealer. Oknum sales itu mengaku bahwa uang Nada dipakai untuk trading. Namun, oknum sales itu kabur.
Dari dua kejadian dugaan penipuan ini, perekrutan tenaga penjual di dealer Honda dipertanyakan. Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy menegaskan, pihaknya semakin memperketat proses perekrutan tenaga penjual.
"Mulai dari recruitment, dan training akan terus kami perketat dan tingkatkan. Selain itu juga, kami akan meningkatkan pengawasan dan sosialisasi di dealer untuk memastikan layanan yang sesuai prosedur," kata Billy kepada detikcom, Rabu (9/3/2022).
Saat ini, menurut Billy, kasus dugaan penipuan ini sedang ditangani bersama dealer terkait. Dia memastikan akan memberikan pelayanan terbaik untuk konsumennya.
"Untuk edukasi calon pembeli lainnya agar tidak terulang lagi kasus di atas, bahwa setiap proses transaksi HARUS dipastikan ditransfer ke rekening Dealer sehingga tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab walaupun ada permintaan ataupun tawaran dari Sales consultant kami untuk transfer ke rekeningnya, atau rekening pribadi lainnya," ujar Billy, Senin (7/3/2022) kemarin.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar