Mengenal Sistem Hybrid Toyota yang Mungkin Dipakai pada Innova Tahun Ini

Mengenal Sistem Hybrid Toyota yang Mungkin Dipakai pada Innova Tahun Ini

Tim detikcom - detikOto
Senin, 21 Feb 2022 19:33 WIB
Memperingati Hari Bumi se-dunia, PT Toyota Astra Motor selaku pemegang merk Toyota di Indonesia meluncurkan lineup mobil hybrid terbarunya.
Mengenal sistem hybrid Toyota yang mungkin disematkan Innova tahun ini. Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Toyota dikabarkan sedang menyiapkan teknologi hybrid untuk Toyota Kijang Innova. Mobil hybrid pertama Toyota yang diproduksi di Indonesia akan diluncurkan tahun ini.

Wacana kelahiran Toyota Kijang Innova hybrid diungkapkan oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Kini, muncul foto mobil misterius yang diduga Toyota Kijang Innova Hybrid tengah diuji di jalanan Thailand.

Kemunculan mobil tes yang bentuknya mirip Innova ini memperkuat dugaan kelahiran Innova hybrid. Mobil ini tertangkap kamera di Thailand. Foto ini diunggah salah satu warganet Thailand di grup Facebook Veloz Club Thailand. Dia menganggap ini mirip seperti Daihatsu Xenia. Tapi dari bentuknya, tak banyak yang menganggap ini adalah Innova terbaru, mungkin saja Innova hybrid seperti yang diungkapkan Menperin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sisi teknologi, hybrid bukan teknologi baru bagi Toyota. Pabrikan asal Jepang itu sudah puluhan tahun malang melintang menjajakan mobil hybrid. Kini, di Indonesia pun sudah beberapa mobil Toyota yang dijual dengan teknologi hybrid.

Mobil hybrid Toyota mengandalkan sistem yang diberi nama Hybrid Synergy Drive (HSD). Sistem itu bisa jadi disematkan pada Innova terbaru tahun ini.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari situs resmi Toyota, sistem hybrid ini terdiri dari beberapa komponen utama seperti mesin bakar, baterai hybrid, motor listrik, Power Control Unit, dan Power Split Device (PSD) yang menggunakan girboks khusus bertugas membagi distribusi tenaga dari motor bakar dan motor listrik.

Sistem hybrid ini akan membuat konsumsi bahan bakar lebih irit. Secara singkat, motor bakar tidak akan aktif ketika mobil berhenti, seperti di lampu merah, selama kapasitas baterai belum waktunya diisi ulang. Saat mulai akselerasi, motor elektrik masih memegang peran untuk menjalankan mobil hingga kecepatan tertentu.

Ketika akselerasi penuh atau menghadapi beban berat seperti jalan menanjak, secara otomatis motor bakar dan motor listrik menyalurkan tenaga seoptimal mungkin. Dengan begitu, konsumsi bahan bakar tak terlalu banyak. Saat melaju dengan kecepatan konstan di jalan tol, kedua motor penggerak bersinergi menggerakkan roda. Bila tenaga dari motor listrik dirasa berlebih, akan disalurkan untuk mengisi daya baterai.

Sistem hybrid ini juga punya sistem pengereman regeneratif. Saat pengereman, motor listrik dialihfungsikan untuk membangkitkan tenaga listrik dari tenaga kinetik rem guna mengisi daya baterai.

Mobil hybrid Toyota diklaim irit bahan bakar. Contohnya, Toyota Prius Gen-4 yang pertama hadir di tahun 2015 mencatat konsumsi BBM seirit 37,2 km/liter berdasarkan standar pengujian di Jepang. Bahkan di tipe E bisa mencapai 40,8 km/liter. Meski, pada kenyataanya konsumsi bahan bakar sangat dipengaruhi oleh berbagai kondisi seperti lalu lintas, beban dan gaya mengemudi.

Mobil hybrid juga disebut lebih senyal hingga 50% saat hanya menggunakan tenaga listrik. Emisi gas buang pun lebih rendah 60%.




(rgr/din)

Hide Ads