Pemerintah Sebut Diskon PPnBM Dongkrak Penjualan Mobil Hingga 71%

Tim detikcom - detikOto
Jumat, 10 Des 2021 10:37 WIB
Diskon PPnBM dongkrak penjualan mobil sampai 71%. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Program insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) dinilai sukses. Penjualan mobil berhasil terdongkrak.

Tahun ini, produksi kendaraan bermotor roda empat atau lebih sebanyak 850 ribu unit telah terpenuhi. Setidaknya sampai Oktober 2021, produksi mobil mencapai 890 ribu unit, eningkat 62,4% dibanding periode Januari-Oktober 2020.

"Saya optimis, penjualannya juga akan ikut meningkat seiring dengan gelaran berbagai event dan promo yang diselenggarakan para APM menjelang akhir tahun untuk merangsang antusiasme masyarakat untuk membeli produk kendaraan bermotor," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulisnya.

Kata Agus, stimulus PPnBM DTP untuk sektor kendaraan bermotor terbukti mampu memberikan dampak signifikan pada pemulihan sektor industri otomotif dan meningkatkan kepercayaan dari pelaku industri.

"Saya memberikan penghargaan kepada pabrik otomotif dan para dealer yang turut membantu, mendorong, memfasilitasi para pembeli untuk mendapatkan dan memanfaatkan stimulus ini dengan tambahan promosi dan potongan harga lainnya," ungkap Agus.

Dengan insentif PPnBM, penjualan mobil naik signifikan. Pada periode Maret-November 2021 (periode PPnBM DTP), penjualan mobil terdongkrak hingga sebanyak 487 ribu unit atau naik sebesar 71,02% (year-on-year).

Agus menegaskan, pemerintah juga mengapresiasi peserta program PPnBM DTP yang telah memberdayakan sebanyak 319 perusahaan industri komponen tier 1. Upaya ini juga telah mendorong peningkatan kinerja industri komponen tier 2 dan 3 yang sebagian besar termasuk kategori industri kecil dan menengah.

"Semua ini adalah bagian dari pemenuhan persyaratan penggunaan komponen lokal atau local purchase pada proses produksi dengan nilai minimal sebesar 60%. Hal ini tentunya berdampak positif bagi pemulihan sektor industri otomotif yang memiliki multiplier efek yang cukup luas bagi sektor industri lainnya sehingga pada akhir mampu men-jumpstart perekonomian nasional," paparnya.

Dengan industri pendukung otomotif yang jumlahnya sangat besar, Kemenperin terus melalukan pendalaman struktur manufaktur di sektor tersebut. "Tentu agar berhasil, kita memberikan insentif pada produsen untuk berlomba melakukan pendalaman struktur di tanah air," jelas Agus.

Salah satu bentuk insentif yang akan diusulkan Kemenperin yaitu PPnBM 0% secara permanen untuk produk otomotif dengan local purchase yang sudah mencapai 80%. "Pemerintah sedang mempersiapkannya secara berhati-hati dengan memperhitungkan cost and benefit, serta menyusun time frame-nya," sebutnya.



Simak Video "Video: Taksi Terbang Bakal Mengudara di Indonesia, Segini Biaya Sewanya"

(rgr/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork