Republik Vanuatu kembali mengusik Indonesia soal masalah pelanggaran HAM Papua di Sidang Umum PBB. Vanuatu yang merupakan negara kecil di sebelah timur Australia menjadi salah satu negara tujuan ekspor mobil buatan Indonesia.
Siapa sangka, negara dengan luas 12.189 kilometer persegi itu kerap mengimpor mobil buatan Indonesia. Berdasarkan catatan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ada beberapa mobil buatan Indonesia dari pabrikan Toyota dan Suzuki yang dikirim ke Vanuatu.
Mobil-mobil buatan Indonesia yang dinikmati Vanuatu adalah Toyota Fortuner 4x4, Toyota Rush, Suzuki Ertiga, Suzuki APV serta Suzuki Carry. Selain itu, beberapa tahun sebelumnya Vanuatu juga menikmati Toyota Avanza buatan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang ekspor ke negara itu tidak banyak. Dari data Gaikindo, ekspor mobil buatan Indonesia ke Vanuatu sepanjang Januari-Agustus 2021 tercatat sebanyak 31 unit.
Maklum, Vanuatu adalah negara yang terbilang kecil. Populasi penduduknya hanya 298 ribu jiwa.
Jika dirinci, ekspor Toyota Fortuner ke Vanuatu tercatat hanya 1 unit pada 2021 ini. Sedangkan ekspor Toyota Rush ke Vanuatu sebanyak 16 unit.
Dari Suzuki, ekspor Suzuki APV ke Vanuatu sebanyak 5 unit, Suzuki Carry 5 unit, dan Suzuki Ertiga 4 unit.
Sementara itu, Vanuatu rutin setiap tahun mengusik Indonesia soal masalah pelanggaran HAM Papua di Sidang Umum PBB. Terbaru, negara kecil itu kembali mengungkit masalah Papua ini.
Indonesia pun mempertanyakan sikap Vanuatu yang diam saja atas pembantaian terhadap guru dan tenaga kesehatan (nakes) oleh KKB di Papua. Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Ketiga Perwakilan Tetap RI New York, Sindy Nur Fitry. Jawaban ini merupakan tanggapan atas pernyataan Perdana Menteri Republik Vanuatu Bob Loughman yang meminta Komisaris HAM PBB datang mengecek kondisi di Papua Barat.
Sindy Nur Fitry mengatakan bahwa Vanuatu terus mengusik kedaulatan negara lain. Padahal, menurutnya, tudingan Vanuatu itu tidak berdasar.
"Saya terkejut bahwa Vanuatu terus-menerus menggunakan forum yang mulia ini untuk mengusik kedaulatan dan integritas wilayah negara lain. Serta terus melakukan agresi dengan maksud tercela dan motif politik untuk melawan Indonesia," kata Sindy dalam Sidang Umum PBB, seperti dilihat dari Channel YouTube Kemenlu, Minggu (26/9/2021).
Sindy mengatakan Vanuatu hanya berpura-pura peduli pada isu-isu HAM. Namun, Vanuatu justru menutup mata atas tindakan teror kelompok kriminal bersenjata.
(rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar