Giliran Nissan Tolak Kerjasama dengan Apple untuk Produksi Apple Car

Apple Car siap meluncur tahun 2024 — Ilustrasi Apple Car (Autoevolution)

Jakarta -

Rencana kerjasama Apple dan Nissan Motor Co Ltd dalam memproduksi mobil otonom kandas. Hal ini diungkapkan langsung oleh juru bicara Nissan pada Senin (15/02/2021) waktu setempat.

Menurut laporan Financial Times, Nissan mengatakan bahwa mereka telah melakukan diskusi singkat dengan Apple. Pembicaraan tersebut terhambat lantaran ada hal-hal yang tidak bisa disepakati antara kedua pihak.

Alhasil pembicaraan tersebut terhenti bahkan sebelum maju ke tingkat manajemen senior.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sedang tidak dalam pembicaraan dengan Apple," kata juru bicara Nissan dikutip dari Reuters.

"Namun, Nissan selalu terbuka untuk menjajaki kerjasama dan berkolaborasi dengan kemitraan untuk mempercepat transformasi industri," lanjutnya.

Businessinsider melaporkan Nissan dan Apple menemui titik buntu dalam hal branding mobil yang nantinya akan mereka produksi. Disebutkan kalau Apple ingin mobil tersebut diberi branding sesuai nama mereka. Hal mana ditolak oleh Nissan.

Menurut laporan Reuters, juru bicara Nissan tidak memberi komentar lebih lanjut soal kerjasama tersebut. Pihak Apple sendiri juga tidak memberikan pernyataan perihal itu.

"Tidak mungkin kami (Nissan) akan mengubah cara kami dalam membuat mobil," ujar Gupta dikutip dari Business Insider.

Gupta mengatakan, Nissan terbuka untuk bekerja sama dengan perusahaan teknologi karena minat pada kendaraan otonom mulai tumbuh. Tetapi Nissan menuntut rekan kerja merekalah yang harus 'menyesuaikan layanan mereka dengan produk kami, bukan sebaliknya.'

"Bagaimana cara kami mendesain, cara kami mengembangkan dan cara kami memproduksi adalah seperti pabrikan otomotif, yakni seperti Nissan," ungkapnya.

Sebelum pendekatan dengan Nissan, Apple lebih dulu dikabarkan melakukan pembicaraan dengan Hyundai Motor Group untuk mengembangkan mobil otonomnya. Tetapi hal tersebut kandas, setelah Hyundai membantah berencana mengembangkan mobil otonom dengan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu.