Jangan Heran Lihat Harga Mobil di Singapura, Toyota Fortuner Tembus Rp 2 Miliar!

Facelift Toyota Fortuner dan Innova di India — Toyota Fortuner di Singapura tembus Rp 2 miliar. Foto: Istimewa

Jakarta -

Harga mobil-mobil yang dijual di Singapura tergolong sangat mahal. Kalau mobil di Indonesia dijual dengan ratusan juta rupiah, ketika sampai di Singapura harganya meroket menjadi setara miliaran rupiah.

Yang terbaru, Honda mengumumkan penjualan Honda Jazz anyar di Singapura. Di Negeri Singa itu, Honda Jazz terbaru dijual mulai 95.999 SGD atau setara Rp 1,021 miliar.

Tak cuma Honda Jazz, mobil-mobil lain yang biasa dijual di Indonesia dengan harga ratusan juta rupiah juga dibanderol miliaran rupiah di Singapura. Contoh lainnya adalah Toyota Fortuner.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Indonesia, Toyota Fortuner paling murah dijual dengan harga Rp 509.900.000. Versi paling mahalnya pun cuma Rp 709.500.000.

Sementara di Singapura, Toyota Fortuner dijual dengan harga SG$ 190.888. Jika dirupiahkan harga Toyota Fortuner di Singapura setara dengan Rp 2,037 miliar.

Toyota Sienta pun harganya miliaran rupiah di Singapura. Mengutip price list Toyota Singapura, harga Toyota Sienta di sana mulai dari SG$ 106.888, setara Rp 1,14 miliar. Padahal di Indonesia Toyota Sienta paling mahal cuma Rp 315.650.000.

Contoh lainnya ada Honda CR-V 1.5 Turbo. Di Singapura Honda CR-V dijual dengan harga mulai dari SG$ 138.999, setara Rp 1,4 miliar. Di Indonesia, Honda CR-V paling mahal Rp 545,5 juta.

Dikutip CNN, mahalnya harga mobil di Singapura dipengaruhi oleh kebijakan pemerintahnya. Pemerintah Singapura mengatur jumlah total mobil yang beredar. Yang boleh membeli mobil hanyalah mereka yang memiliki Sertifikat Kepemilikan atau Certificates of Entitlement (COE). Untuk mendapatkan COE pun tak murah.

COE untuk mobil dengan mesin 1.600 cc ke bawah harganya SG$ 40.609 (Rp 433 juta). COE akan lebih mahal lagi untuk kendaraan dengan mesin di atas 1.600 cc.

Mahalnya harga mobil di Singapura adalah bagian dari rencana pemerintah untuk membatasi jumlah mobil. Sebab, ruang negeri itu terbatas.