Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut mobil listrik lebih irit dalam hal pengeluaran biaya saat melakukan perjalanan. Dia mencontohkan, naik mobil listrik Jakarta-Bali hanya habis Rp 200.000. Sementara kalau mengendarai kendaraan konvensional BBM, butuh bensin sampai Rp 1,1 juta. Mobil listrik apa yang diuji coba?
"Hari ini saya mencoba mengendarai mobil listrik dan mengecek kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik (charging station) di Bali. Mobil listrik ini sudah dicoba oleh tim PLN dari Jakarta ke Bali, yang apabila dengan BBM ongkosnya adalah Rp. 1,1 juta, maka dengan mobil listrik hanya Rp. 200.000. Hal ini tentunya sangat menghemat terutama di saat pandemi seperti ini," jelas Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam rilis yang diterima detikOto.
Dilanjutkan Erick mobil listrik juga punya banyak manfaat. Tak hanya manfaat bagi ekonomi, melainkan manfaat bagi lingkungan. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mobil listrik lebih ramah lingkungan. Emisi yang dihasilkan lebih rendah dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak, sehingga akan mengurangi polusi udara dan juga polusi suara. Bahkan PLN memberikan diskon 30% untuk isi daya di malam hari," lanjut dia.
Baca juga: 5 Fakta Airbag Mobil yang Jarang Diketahui |
Untuk diketahui, PT PLN (Persero) telah melakukan uji coba mobil listrik dengan rute perjalanan dari Jakarta sampai Bali pada akhir Desember 2020 lalu. Untuk modelnya terlihat Hyundai Ioniq.
Secara dimensi mobil ini memiliki ukuran panjang 4.470 mm x lebar 1.820 mm x tinggi 1.475 mm. Wheelbase 2.700 mm dan jarak antar tanah 150 mm.
Sedangkan powertrain dari Hyundai Ioniq menggunakan motor listrik bermagnet permanen dan berefisiensi tinggi sebesar 100 kW (136 PS) yang dipasok oleh baterai lithium ion 38,3 kWh. Motor mengembangkan torsi 295 Nm yang didistribusikan ke roda depan, dan ber akselerasi 0-100 m dalam 9,9 detik.
Jarak tempuh Hyundai Ioniq mencapai 373 km (berdasarkan NEDC) dan 311 km (berdasarkan WLTP) dalam sekali pengisian daya. Pengisian daya penuh dapat dicapai dalam 54 menit untuk pengisian nol hingga 80 persen dengan menggunakan stasiun pengisian kendaraan listrik berkapasitas 100 kW (DC).
Lebih lanjut Hyundai Ioniq ini juga bisa dicharging di rumah (standar) dari titik nol hingga 100 persen memakan waktu 17 jam 30 menit, AC Charging 6 jam 5 menit.
Selain itu fitur keselamatan juga menjadi perhatian lebih Hyundai dengan dihadirkannya tujuh titik airbags, parking distance warning (PDW), tire pressure monitoring system dan electric parking brake dengan autohold. Ada juga tiga pilihan mode berkendara: eco, sport, normal; dan transmisi single speed reduction gear.
Tapi harganya sendiri masih dijual di Rp 600 jutaan. Meski demikian, bisa menyandang predikat mobil listrik murni baterai termurah yang dijual di Indonesia saat ini.
Sepanjang rute Jakarta-Bali, sudah disediakan SPKLU di beberapa titik untuk memenuhi kebutuhan pengguna kendaraan listrik.
Berdasarkan keterangan resmi PLN, ada 4 SPKLU tambahan yang telah diresmikan, yaitu SPKLU Rest Area Km 207 A Palikanci, SPKLU Rest Area 379 Batang, dan SPKLU Rest Area Km 519 A/B Sragen.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah