Diterjang pandemi virus Corona, industri otomotif di berbagai negara ambruk. Pemerintah Italia berniat membangkitkan industri otomotif dengan memberikan subisidi.
Diberitakan Reuters, Parlemen Italia menyetujui paket insentif untuk mendorong penjualan mobil yang irit bahan bakar serta kendaraan listrik dan hybrid. Selain Italia Prancis dan Jerman juga berniat membantu industri otomotif yang terpukul oleh krisis karena pandemi virus Corona (COVID-19).
Selain mobil listrik dan hybrid, Italia menawarkan bantuan untuk pembeli mobil bermesin bakar yang memenuhi standar Euro 6. Soalnya, mobil listrik belum terlalu booming di Italia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marco Opipari, seorang analis di Fidentiis, mengatakan mobil yang diproduksi di Italia sebelum lockdown dan tidak terjual adalah kendaraan Euro 6. "Jika Anda ingin mengatasi tumpukan mobil yang tidak terjual ini dan menyediakan angin segar untuk industri, Anda perlu mendukung pembelian mobil mesin pembakaran juga," katanya.
Kota Roma akan menawarkan insentif sebesar 3.500 euro (Rp 57 juta) untuk pembelian kendaraan di bawah 40.000 euro (Rp 650 juta). Subsidi juga diberikan pada mobil listrik dan hybrid.
Undang-undang ini akan berlaku mulai Agustus hingga Desember. Biaya subsidi ditanggung bersama antara pemerintah dan dealer mobil.
Dilaporkan, penjualan mobil baru di Italia turun hampir setengah juta atau 46 persen pada semester pertama tahun ini. Diprediksi, penjualan mobil di sana turun hingga 700.000 unit sampai akhir tahun.
Tak cuma mobil, pemerintah Italia juga akan memberikan subsidi untuk pembelian sepeda. Pemerintah Italia mencegah penumpukan warga di transportasi umum seperti bus untuk meminimalisir penularan virus Corona (COVID-19). Pemerintah Italia menawarkan untuk memberikan subsidi hingga 500 euro (Rp 8 jutaan). Warga yang membeli sepeda konvensional maupun sepeda yang dilengkapi tenaga listrik berkesempatan mendapatkan keringanan itu.
(rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini