Sejumlah pabrikan mobil masuk ke dalam perusahaan dengan merek termahal di dunia. Meski sebagian besar mengalami penurunan nilai.
Berdasarkan laporan Branz Top 100 Most Valuable Global Brands 2020 yang diumumkan oleh WPP dan Kantar ini, Toyota masih menjadi merek otomotif paling bernilai di antara yang lain. Pabrikan asal Jepang ini duduk diperingkat 48, meskipun kehilangan 3 persen nilainya dibandingkan tahun 2019.
Lanjut, Mercedes-Benz peringkat kedua. Pabrikan asal Jerman ini berada di posisi ke-56. Diikuti oleh BMW yang menempati peringkat ke-61. Keduanya juga mengalami penurunan nilai.
Sedangkan Ford dan Honda turun dari daftar 100 teratas setelah kehilangan 10 dan 15 persen dari nilai-nilai mereka dibandingkan dengan 2019.
"Sejak 2008, sektor mobil mengalami penurunan nilai dan tidak pernah pulih," Direktur Strategi Global BrandZ, Graham Staplehurst, mengatakan kepada Automotive News.
"Ini sangat berbeda dari sektor lain. Misalnya, sektor mewah terpukul tetapi kemudian pulih kembali." jelas dia.
Dari sepuluh merek otomotif yang termasuk dalam penelitian ini, Tesla adalah satu-satunya dengan peningkatan penilaian 22 persen menjadi $ 11,35 miliar. Namun, ini tidak cukup bagi pembuat mobil EV yang berbasis di California untuk memasuki wilayah Top 100. Spesialis Kantar percaya bahwa perusahaan dengan fokus yang jelas pada teknologi listrik memiliki peluang tertinggi untuk pemulihan yang lebih cepat.
"Merek yang terus berinvestasi dalam lebih banyak EV akan terus tumbuh di masa depan," kata pemimpin praktik otomotif global perusahaan riset, Guillaume Saint, kepada Automotive News.
"Perusahaan yang paling menjatuhkan nilai adalah yang paling malu mengekspresikan visi mereka untuk masa depan dalam hal mobilitas."
Dalam daftar Top 10 merek otomotif, Nissan mencatatkan penurunan nilai tertinggi sebesar 18 persen menjadi $ 8,66 miliar, diikuti oleh Honda, Audi, dan BMW dengan penurunan 15, 14, dan 12 persen.
Di luar sektor otomotif, merek bernilai tertinggi untuk tahun 2020 adalah Amazon, yang mempertahankan posisinya dari 2019 setelah meningkatkan nilainya sebesar 32 persen menjadi $ 415,8 miliar. Apple berada di urutan kedua, diikuti oleh Microsoft, yang mengambil tempat ketiga dari Google.
Simak Video "Alasan Saham Tesla Anjlok dan Kehilangan Rp 3,1 Triliun"
[Gambas:Video 20detik]
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Tanpa Ampun! Kapolri Perintahkan Tindak Tegas Pengendara 'Pelat Dewa'
Istri Pejabat Setneg Flexing Beli Mobil Nggak Diniatin, Segini Harganya