Penjualan mobil anjlok karena pandemi virus Corona (COVID-19). Penjualan secara retail (dari dealer ke konsumen) pada Mei 2020 turun hingga 81,8% dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara retail pada Mei 2020 tercatat hanya sebanyak 17.083 unit. Padahal, pada Mei 2019 penjualan mobil bisa tembus 94.111 unit.
Menurut Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi, ada beberapa hal yang menyebabkan penjualan mobil anjlok pada Mei 2020. Kondisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diberlakukan di berbagai daerah di Indonesia turut menjadi penyebabnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Penjualan Mobil Terjun Bebas, Ini Alasannya |
"Bulan Mei, kondisi dari PSBB itu sudah menyebar di seluruh Indonesia dan di beberapa daerah seperti Jakarta (PSBB) full month (sebulan penuh). Jadi situasinya beda dengan April. Kedua, bahwa bulan Mei hari kerjanya lebih sedikit, banyak hari libur, kemudian fokus masyarakat walaupun tidak bisa mudik fokus masyarakat ke lebaran tetap banyak. Ini juga mengurangi waktu kerja dan market khususnya di bulan Mei," kata Anton.
Pada Mei 2020, Toyota sendiri telah mengirim 6.727 unit mobil baru ke konsumen. Itu pun turun drastis, karena biasanya Toyota bisa menjual hingga lebih dari 30.000 unit mobil per bulan.
Soal mobil Toyota yang paling banyak dibeli saat pandemi, Toyota Avanza masih memegang takhta. Sebanyak 1.298 unit Toyota Avanza telah terjual pada Mei 2020.
Selanjutnya ada Toyota Rush sebanyak 1.264 unit, Toyota Calya 1.129 unit, Toyota Kijang Innova 1.001 unit, dan Toyota Agya 724 unit.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar