Fase New Normal, Orang Indonesia Masih Tertarik Beli Mobil Mewah

Fase New Normal, Orang Indonesia Masih Tertarik Beli Mobil Mewah

Luthfi Anshori - detikOto
Selasa, 09 Jun 2020 18:33 WIB
Ilustrasi mobil mewah BMW 4 series 2021
Ilustrasi mobil mewah BMW seri 4 2021.(BMW)
Jakarta -

Hadirnya periode new normal diprediksi membuat kebutuhan akan kendaraan pribadi meningkat. Sebabnya, kendaraan pribadi dianggap lebih aman bagi banyak orang untuk menghindari penularan virus Corona (COVID-19), ketimbang jika harus menggunakan transportasi umum.

Lalu bagaimana di segmen kendaraan premium, apakah kebutuhan konsumen terhadap mobil mewah juga bakal meningkat?

Dijelaskan Department Manager Public Relations Mercedes-Benz Distributor Indonesia (MBDI) Dennis Kadaruskan, kebutuhan konsumen akan kendaraan premium tetap ada dan cukup potensial di tengah pandemi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari pengalaman Mercedes-Benz selama pandemi, kami melihat banyak pelanggan masih butuh kendaraan untuk transportasi individual. Mereka juga butuh kendaraan dengan tingkat kenyamanan dan keselamatan yang tinggi," kata Dennis, di Jakarta, belum lama ini.

Ditambahkan Dennis, Mercedes-Benz Indonesia optimis bisa menghadapi era tatanan normal baru ini. Sebagai langkah nyatanya, MBDI baru saja membawa model New GLS 450 untuk merangsang penjualan mobil mewah di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Terus terang kita tidak memenuhi target yang dari awal tahun yang diproyeksikan. Namun, untuk bulan Juni dan seterusnya, kami melihat potensi untuk penjualan itu sangat optimis," ujarnya.

Mercedes-Benz New GLS 450Mercedes-Benz New GLS 450 Foto: Mercedes-Benz

Sebelumnya optimisme serupa pernah disampaikan Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'tania. "Kita pasti berharap COVID-19 segera selesai. Setelah itu pasti orang ingin berada di dalam kendaraan pribadi mereka. Kita melihat ini ada peluang lagi ke depannya karena orang menghindari kendaraan umum, jadi setelah keadaan ini berakhir ada peluang baru untuk BMW," kata Jodie, April lalu.

Sebagai contoh, penjualan mobil mewah di China mulai bangkit setelah negara ini dihantam pandemi virus Corona. Penjualan mobil mewah di negeri tirai bambu itu menunjukkan tren positif.

Dilaporkan Shine, menurut data Asosiasi Dealer Mobil China, dealer mobil mewah di negara itu telah menjual 277.000 unit mobil baru pada April lalu. Angka itu meningkat 11,1 persen dibanding tahun lalu.

Penjualan mobil mewah menyumbang 18,7 persen dari total pasar China pada April lalu. Padahal, pada April tahun sebelumnya kendaraan mewah hanya menyumbang 15,1 persen dari total pasar keseluruhan.




(lua/din)

Hide Ads