Pasar Belum Pulih, Pabrik Mitsubishi RI Masih Libur Produksi

Pabrik perakitan Mitsubishi Motors di Indonesia yaitu PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) yang terletak di kawasan industry GIIC Deltamas, Bekasi, Jawa Barat. — Pabrik Mitsubishi di Cikarang. Foto: Mitsubishi

Jakarta -

Beberapa pabrik otomotif mulai beroperasi kembali setelah libur panjang di masa pandemi virus Corona (COVID-19). Namun, pabrik Mitsubishi diputuskan kembali diperpanjang penyetopan aktivitas produksinya.

"Setelah benar-benar memantau kondisi saat ini, kami memutuskan untuk memperpanjang penghentian produksi sementara," kata Prianto, HR & GA Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI), dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (5/6/2020).

Pekerja merakit mobil Xpander di pabrik perakitan Mitsubishi Motors di Indonesia yaitu PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) yang terletak di kawasan industry GIIC Deltamas, Bekasi, Jawa Barat. Foto: Mitsubishi

Menurut Prianto, ada beberapa pertimbangan yang membuat pabrik Mitsubishi belum beroperasi kembali. Yaitu berdasarkan ketidakpastian kondisi pasar otomotif di Indonesia dan ekspor yang belum pulih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penghentian produksi sementara akan dilakukan sampai dengan 14 Juni 2020," ujarnya.

Sebelumnya, di industri otomotif, pabrikan yang telah mengumumkan pembukaan kembali pabriknya antara lain Suzuki, Daihatsu juga Toyota. Suzuki Indomobil Motor (SIM) mengatakan telah mengoperasikan kembali pabrik mulai 26 Mei 2020. Keputusan ini diambil untuk memenuhi kebutuhan ekspor, karena pasar internasional mulai berangsur pulih dari dampak pandemi COVID-19.

Begitu juga dengan Daihatsu. Mulai 3 Juni 2020 kemarin, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) telah mulai melakukan aktivitas produksi kembali. Aktivitas produksi setelah libur lebaran difokuskan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor (luar negeri).

Sementara PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sudah mulai mempersiapkan produksi mobil kembali sejak 2 Juni 2020. Hari ini, Jumat (5/6/2020), TMMIN memperkirakan bisa memproduksi 30-50 persen dari kapasitas atau sekitar 300 unitan per hari.