Di beberapa negara pabrikan otomotif sudah menyatakan akan ikut memproduksi alat-alat kesehatan, agar bisa menekan penularan virus Corona atau COVID-19. Bagaimana dengan Suzuki Indonesia di bawah payung PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) ya?
4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Dony Saputra menjelaskan untuk bisa memproduksi alat kesehatan sesuai dengan permintaan pemerintah, melalui Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, jelas tidak mudah dan membutuhkan studi lebih dalam.
"Saat ini kami masih study, apa yang bisa kita support dan pastinya kami juga bekerja sama dengan Suzuki di negara lainnnya. Tapi mohon maaf, saat ini kami belum bisa menginformasikan. Nanti kami akan kabarkan apa yang bisa kita bantu," kata Dony.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada juga disampaikan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sebagai perusahaan yang memproduksi mobil Toyota di Indonesia. TMMIN menyebutkan akan berpartisipasi dalam mengembangkan alat bantu pernapasan atau ventilator. Pengembangan ini dilakukan bersama perusahaan lokal, akademisi, dan para pemangku kepentingan lainnya di bawah arahan Kementerian Perindustrian RI.
"Di saat yang sulit ini, ketika masyarakat Indonesia bersama-sama berjuang melawan penyebaran COVID-19 dan di mana banyak Industri Kecil Menengah (IKM) lokal yang terkena dampak pandemi ini, kami turut ambil bagian dalam memberikan dukungan penuh pada salah satu IKM lokal yang memiliki kemampuan teknikal dan rekam jejak manufaktur yang sangat baik, sehingga mereka dapat mengembangkan prototipe ventilator dan ke depannya diharapkan dapat melakukan produksi di dalam negeri," tulis TMMIN dalam siaran persnya.
Menurut Direktur Administrasi dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam, pihaknya memang tidak terlibat langsung dalam pengembangan atau produksi alat kesehatan tersebut.
"Dukungan yang kami berikan berupa transfer pengetahuan dan pengalaman dalam kegiatan manufaktur yang efisien dengan harapan dapat membantu mempercepat pengembangan ventilator tersebut," ujar Bob.
Lain lagi dengan yang disampaikan Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, mengatakan untuk memproduksi ventilator pihaknya meminta kepada pemerintah dapat menyediakan rekanan kompeten.
"Kami membutuhkan pendamping khususnya industri yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam pembuatan ventilator," ujarnya.
Rekanan tersebut akan membantu mulai dari menjabarkan blueprint terkait teknis pembuatan ventilator, alih teknologi, sampai memodifikasi fasilitas perakitan mobil yang ada saat ini agar dapat digunakan memproduksi ventilator dan menentukan standar bahan baku kepada supplier.
"Kemudian, partner yang sudah berpengalaman itu menentukan standar bahan baku kepada pemasok, kami hanya membantu menjahitkan," ujarnya.
Sementara itu, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) siap menunggu arahan pemerintah terkait teknis memproduksi ventilator yang dibutuhkan. Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan, pihaknya yang membawahi lima merek motor di Tanah Air ini butuh gambaran detail melakukan produksi massal ventilator.
(lth/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah