Pandemi virus corona membuat pukulan bagi industri otomotif. Di beberapa negara, pabrik otomotif sampai libur panjang akibat virus COVID-19.
Pabrikan otomotif tak sedikit yang menyetop aktivitas produksi mobilnya sementara waktu. Virus yang awalnya mewabah di Wuhan, China, itu berpotensi mengurangi produksi mobil secara global tahun ini.
Diberitakan Reuters, IHS Markit memperkirakan produksi kendaraan dapat berkurang sekitar 1,44 juta di Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Latin. Berkurangnya angka produksi mobil itu menyusul saat produsen mobil bergulat dengan virus corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produsen otomotif di seluruh dunia mengumumkan penutupan sementara pabriknya saat melakukan prosedur sanitasi dan pembersihan tambahan. Periode waktu penyetopan produksi itu dikhawatirkan memukul keuntungan industri otomotif secara signifikan.
"Penghentian pekerjaan akan memangkas produksi mobil Eropa lebih dari 880.000 unit, mengingat pabrik ditutup selama rata-rata 13 hari kerja di wilayah tersebut," kata IHS Markit.
Produksi mobil di Amerika Utara juga diperkirakan berkurang hingga 478 ribu unit dengan rata-rata penutupan pabrik hingga enam hari kerja. Sementara penghentian produksi di Brasil dan Argentina akan mengurangi 80.000 unit dengan asumsi penutupan pabrik antara 8-15 hari.
Secara global, hampir 90 juta unit mobil terjual per tahun. Pada 2019 lalu, sekitar 89 juta kendaraan ringan diproduksi secara global.
(rgr/lua)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar