Macet-macetan di Jalan, Awas Bikin Stres Juga Pertikaian

Macet-macetan di Jalan, Awas Bikin Stres Juga Pertikaian

Yudistira Imandiar - detikOto
Selasa, 10 Mar 2020 23:29 WIB
Macet
Foto: shutterstock
Jakarta -

Kemacetan menjadi masalah pelik kota-kota besar di Indonesia, terutama DKI Jakarta. Tahun 2019, rata-rata kecepatan kendaraan di ibu kota negara terpatri di 28 km/jam. Buat masyarakat, kemacetan memberikan sejumlah kerugian. Waktu tempuh sudah tentu menjadi lebih lama, selain itu kelelahan dan stres juga timbul akibat terhimpit dalam kemacetan.

Mengutip laporan New York Times, Selasa (10/2/2020) kemacetan termasuk salah satu kondisi yang paling dihindari masyarakat. Dalam sebuah studi dipaparkan ScienceMag, banyak orang yang memilih meninggalkan lima menit waktu luangnya demi mengurangi waktu satu menit terjebak kemacetan. Artinya, terhindar dari kemacetan lebih menyenangkan daripada bermain games atau bersantai di rumah.

Terjebak dalam kondisi lalu lintas macet menimbulkan stres hingga frustrasi. Sebuah analisis dari Los Angeles Traffic menemukan adanya hubungan antara tingkat kemacetan dengan peningkatan jumlah kasus kekerasan di suatu wilayah. Temuan tersebut selaras dengan kondisi aktual di jalanan, yang mana sering terjadi pertikaian antar pengguna jalan saat kondisi jalanan macet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu cara terbaik untuk mengurangi penat karena terjebak macet yaitu dengan naik transportasi umum. Kalau kamu mau menerobos kemacetan lebih cepat, layanan GrabBike siap mengantar ke tempat tujuan.

Grab menjamin keamanan dan kenyamanan untuk pengemudi dan penumpang. Salah satu caranya dengan upaya preventif berupa evaluasi latar belakang pengemudi, pembekalan latihan mengemudi aman, dan verifikasi wajah (selfie authentication) mitra pengemudi.

(prf/ega)

Hide Ads