Meski demikian, pengendara yang berperilaku tersebut, disebut tidak memiliki etika. Karena hanya memikirkan dirinya sendiri.
"Memang menyebalkan perilaku seperti itu, tapi itulah mereka (pengendara nakal-Red). Kalau dari sisi safety memang ada aturan yang dia langgar, tapi ini yang dilanggar aturan etika bukan aturan hukum. Jadi susah juga untuk ditindak," ujar Director Training Safety Defensive Sony Susmana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cara Pengendara Akali Ganjil-Genap |
Sony pun mengingatkan, agar para pengendara tidak berkendara demikian.
"Kalau saran, saya merasa mereka lebih paham bahwa jalan raya ini milik bersama, kalau mereka melakukan itu (tidak mempedulikan pengendara lain dengan berkendara pelan di tol-Red) untuk bisa berkendara untuk kepentingan dia, harusnya mereka lebih pintar untuk tidak seperti itu. Atau jika memang harus berhenti mereka harus berhenti di rest area, tidak di jalan tol," katanya.
"Karena kalau di jalan tol bisa mengganggu pengendara lain, dan itu pasti mengganggu. Tapi karena dia tidak melanggar hukum dia bisa bantah itu, karena mereka memang berkendara tidak melebihi batas kecepatan. Tapi itulah ego mereka, saya dikejar waktu, saya ingin duluan, ini ego pengendara yang dikejar. Mereka merasa lebih penting urusannya dibandingkan dengan orang lain, harusnya jangan seperti itu," tambahnya.
(lth/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah