Mobil Jalan Saat Banjir Lebih Berisiko Rusak daripada yang Parkir

Mobil Jalan Saat Banjir Lebih Berisiko Rusak daripada yang Parkir

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 03 Jan 2020 10:25 WIB
Mobil melaju saat banjir lebih berisiko rusak. Foto: detikFoto
Jakarta - Banjir telah melumpuhkan berbagai aktivitas warga Jakarta dan sekitarnya. Tidak hanya akses jalan yang terhambat, beberapa kendaraan pribadi pun mengalami nasib malang karena terendam banjir.

Bagi yang mobilnya masih dalam keadaan aman, sebaiknya berjaga-jaga jika terdampak banjir. Disarankan, untuk mengurangi kerusakan lebih parah, mobil tidak digunakan. Jika dinyalakan dan digunakan kerusakan bisa lebih berat.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lebih rentan (rusak) saat jalan. Kami sarankan sebaiknya jangan dinyalain karena berpotensi menambah kerusakan," ujar Kepala Bengkel Auto 2000 Permata Hijau, Edwin Dwi Novianto saat dihubungi detikcom.

Jika sempat atau sudah terlanjur terkena banjir, Edwin mengingatkan untuk melepas terminal aki. Memutus sumber energi kelistrikan mobil akan mengurangi risiko korsleting saat mobil dinyalakan kembali dengan catatan sudah dipastikan kering.



"Untuk mobil yang sudah terendam banjir, usahakan lepas terminal aki baterai. Untuk kendaraan yang sudah terendam setinggi ban terlebih yang sudah sampai jok jangan lupa kendaraan karena beberapa komponen elektrikal sudah terendam air," katanya.



Estimasi kerugian saat mobil menyala pun lebih berat. Bisa-bisa Electronic Control Unit (ECU) yang menyala bisa rusak. Ditambah lagi komponen satu ini hampir sangat tidak mungkin diperbaiki.

"Apabila ketinggian air sudah sampai merendam area mesin, masalah yang sering muncul adalah rusaknya ECU dan ini berpotensi menghabiskan jutaan rupiah," tutupnya.


Simak Video "Video: 49 Orang Tewas Akibat Banjir di Afrika Selatan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads