Apakah euforia tersebut berdampak pada turunnya minat masyarakat untuk naik transportasi massal seperti bus antar kota?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tidak ada penurunan, menurut pria yang akrab disapa Sani, lonjakan penumpang tidak terlalu panjang.
"Terjadi lonjakan (penumpang) pada tanggal 20 sampai 24 Desember. Namun dari tanggal 25 Desember sampai saat ini okupansi bus masih 100%, tapi kami tidak menambah bus/jadwal pemberangkatan seperti saat terjadi lonjakan pada arus mudik," lanjut Sani.
Bagaimana dengan arus balik di momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru)?
"Arus balik sendiri terjadi mulai tgl 2 Januari 2020 sampai tanggal 5 Januari 2020. Sampai saat ini kami sudah menambah unit/jam pemberangkatan bus. Perkiraan kami akan ada peningkatan (penumpang) sekitar 15%-20% dari Nataru 2018," ujar Sani.
Ditambahkan Sani, adanya tol layang Japek membuat Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) menjadi tidak terlalu padat. Khususnya di ruas tol Jakarta-Cikampek bawah.
"Efek Tol layang lumayan mencairkan LHR Japek 1. Namun terjadi kepadatan di pertemuan Japek 1 dan Japek 2. Tapi relatif lebih lancar sih liburan Nataru tahun ini," pungkasnya.
(lua/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah