Dengan bodinya yang relatif kecil dan enteng, banyak kalangan yang menilai mobil LCGC (Low Cost and Green Car) tidak aman melintasi jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek II) karena faktor angin. Mobil dikhawatirkan susah dikendalikan saat berada di tol layang. Benarkah demikian?
Namun hal ini ditepis oleh PR Manager PT Toyota-Astra Motor Rouli H Sijabat. "Selama mengikuti aturan lalulintas dan cara penggunaan kendaraan yang sesuai peruntukannya, tentunya pengalaman berkendara akan aman dan nyaman," ujarnya.
Nah jadi aman-aman saja ya detikers, asal jangan ngebut melebihi aturan, cukup 60 km per jam saja sepanjang tol layang ini. Tol layang Japek bisa dimanfaatkan pengguna jalan yang melintas melalui Jalan Tol Dalam Kota, Jalan Tol Wiyoto Wiyono, Jalan Tol JORR dan Jalan Tol Jagorawi. Kemudian, dapat melanjutkan perjalanan lewat tol Japek II ini untuk menuju Bandung, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun desain tol yang naik turun menjadi pro kontra di masyarakat. Pimpinan Proyek Area 1 PT Jasamarga Prajudi seperti dikutip dari CNNIndonesia, punya alasannya. Prajudi menjelaskan kontur naik-turun ini karena jalan tol harus mengikuti kondisi di bawahnya seperti jembatan penyeberangan (JPO).
"Saat melewati overpass bagaimana pun harus meninggikan jalur, jadi memang kelihatan naik turun menyesuaikan struktur di bawah, yaitu overpass dan jembatan-jembatan," kata Prajudi.
Infrastruktur yang dibangun sejak 2017 ini memiliki tinggi tiang sekitar 15 meter. Untuk poin ini, Prajudi mengatakan pihaknya sebisa mungkin menjaga ketinggian untuk keamanan pengguna jalan.
Halaman 2 dari 2
Simak Video "Video: Heboh Pemotor Masuk Tol Japek gegara Google Maps"
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Gara-gara Mobil Listrik, 60 Persen SPBU Sampai Tutup
Viral Reaksi Valentino Rossi saat Marquez Jatuh
BBM Shell Cs Kosong, Bahlil Minta SPBU Swasta Kolaborasi dengan Pertamina