Menanggapi pro kontra yang berkembang, Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr Mahathir Mohamad pun angkat bicara. Menurutnya pihak pemerintah Malaysia tidak akan memaksa pihak manapun untuk setuju dengan ide ambisius tersebut. Mahathir juga mengatakan bahwa pemerintahnya terbuka untuk setiap kritik.
"Rakyat tidak terima, tidak usah susah-susah. Kenapa harus dipaksa. Ini satu ide, kalau orang suka terima, kalau tidak suka tidak usah susah-susah menerimanya," kata Mahathir, seperti dikutip dari media lokal Astro Awani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahathir juga mengatakan bahwa proyek yang dikerjakan itu sebenarnya tidak cocok disebut mobil terbang. Ia mengatakan bahwa itu adalah sebuah drone.
"Banyak yang salah paham, sebab menganggap ini proyek mobil terbang. Padahal ini adalah drone besar yang bisa membawa penumpang," terangnya.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar