Bikin Pabrik di RI, Hyundai Bakal Ekspor Mobil

Bikin Pabrik di RI, Hyundai Bakal Ekspor Mobil

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 27 Nov 2019 11:10 WIB
Logo Hyundai Foto: Rangga Rahadiansyah
Jakarta - Pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai, menegaskan komitmennya di Indonesia. Hyundai bakal membangun pabrik mobil di Indonesia mulai bulan depan.

Rencananya, pabrik mobil Hyundai akan berdiri di Kota Deltamas, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat. Disebutkan investasi yang dilakukan oleh Hyundai Motor Company ke Indonesia sebesar US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun (kurs Rp 14.000) hingga 2030, termasuk biaya operasional dan pengembangan produk.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan, pabrik mobil Hyundai yang akan dibangun di Cikarang itu memiliki kapasitas produksi sekitar 150.000 unit per tahun. Kapasitas itu bisa diperluas menjadi 250.000 unit per tahun.

Menurut Hyundai berdasarkan siaran persnya, pabrik itu tak cuma produksi mobil Hyundai untuk pasar domestik Indonesia. Hyundai juga akan mengekspor mobilnya.



"Selain kendaraan jadi, perusahaan juga berencana untuk mengekspor 59.000 unit kendaraan completely knocked down (CKD) per tahun," tulis Hyundai dalam siaran persnya.



Keputusan Hyundai membangun pabrik di Indonesia juga dimaksudkan untuk memastikan pertumbuhan di masa mendatang. Hyundai ingin menjajaki pasar-pasar baru di kawasan ASEAN di tengah perlambatan yang sedang berlangsung di pasar otomotif global.

Selain memasok pasar lokal Indonesia, produksi yang dihasilkan fasilitas ini akan diekspor ke berbagai negara di kawasan ASEAN lainnya, termasuk Vietnam, Thailand, Malaysia dan Filipina. Hyundai juga tengah mempertimbangkan untuk mengekspor produknya ke Australia dan Timur Tengah.

Hyundai berharap untuk mendapatkan manfaat dari pemberlakuan tarif preferensial di pasar-pasar tersebut, yang berlaku untuk barang-barang yang berasal dari kawasan ini. Berdasarkan Ketentuan Asal Barang (Rules of Origin/ROO) dari perjanjian Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area/AFTA), barang dengan setidaknya 40 persen konten lokal ASEAN dapat dikenai pembebasan tarif.

Hide Ads