Sejak diluncurkan Toyota Raize di Tokyo Motor Show 2019 berdekatan dengan dikeluarkannya skema pajak itu pun mengerucutkan simpulan ke arah mesin kecil turbo. Seperti diketahui, Toyota Raize menggunakan mesin 1.000 cc turbo. Bahkan partner produksi Toyota, Daihatsu, telah dipergoki di jalan menguji mesin 1.000 cc di balik kap Daihatsu Thor di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya mesin, skema pajak berdasarkan CO2 juga membuka peluang penerapan platform baru bahkan elektrifikasi. Tentunya Toyota harus mengiringi aturan tersebut jika tetap ingin menjadi penguasa pasar Indonesia.
"Jadi pada saat akan masuk CO2 itu di prinsipal itu mesin apa, platform apa atau elektrifikasi apa yang mereka bisa matching di kebutuhan Indonesia supaya masuk di bracket itu," tambahnya.
Bahkan tidak pula menutup kemungkinan mobil-mobil yang sudah ada dibekali mesin 1.000 cc atau cara apa pun untuk mendekati regulasi. Sebab, jika tidak disesuaikan mobil yang ada saat ini harganya dapat bergeser lebih mahal saat penerapan pajak berskema emisi gas buang diaplikasikan tahun 2021 nanti.
"Avanza jika continue dengan kondisi sekarang pajaknya naik 10 jadi 15 persen jadi harganya naik dengan spek sama 5 persen. Itu akan dipertimbangkan gimana kira-kira supaya beberapa tahun mendatang aturan CO2 itu masuk dengan segmennya jadi kita bicara banyak pilihan dari engine dan platform," pungkas Anton.
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Momen Anies Baswedan Mau Isi BBM di SPBU Shell, tapi Stok Kosong
Indonesia Ribut BBM Etanol 3,5%, Toyota: Di Luar Negeri Sampai 85-100%
Lexus Sultan HB X Lagi Berhenti di Lampu Merah, Disalip Rombongan 'Tot-Tot Wuk-Wuk'