Harga Mobil Hybrid Turun 2 Tahun Lagi, Konsumen Tunda Pembelian?

Harga Mobil Hybrid Turun 2 Tahun Lagi, Konsumen Tunda Pembelian?

Luthfi Anshori - detikOto
Selasa, 05 Nov 2019 11:45 WIB
Mobil Hybrid Toyota. Foto: M Luthfi Andika
Jakarta - Mobil hybrid dipastikan menjadi kendaraan listrik yang akan mendapat insentif dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 20I9 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

Untuk mobil Full Hybrid dikenakan PPnBM sekitar 15%. Tapi untuk mobil jenis Plug-in Hybrid, pajaknya 15% dengan Dasar Pengenaan Pajak sebesar 0% dari harga jual. Artinya, mobil Plug-in Hybrid akan mendapat pajak 0%.

Aturan PPnBM baru itu berlaku 2 tahun lagi, tepatnya pada Oktober 2021 mendatang. Jika skemanya seperti itu, harga mobil Plug-in Hybrid yang ada saat ini kemungkinan besar akan turun setelah aturan itu diterapkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Apakah artinya calon konsumen mobil hybrid akan menunda pembelian sampai harga mobil hybrid, khususnya Plug-in Hybrid turun?

"Kalau ditilik dari outstanding (pemesanan mobil hybrid) yang kami miliki, belum ya," kata Koordinator Auto2000 Wilayah DKI 1, Riki Rusdiono, di Jakarta, belum lama ini.

Menurut Riki, tren konsumen mobil Indonesia selama ini cenderung akan memilih tipe tertinggi saat memutuskan membeli mobil, tanpa peduli harganya.

"Karena cenderung pada saat launching mobil baru, itu relatif, mobil grade paling tinggi yang paling banyak pesanannya. Kebetulan paling tinggi hybrid (jadi mobil ini juga cukup banyak dipesan)," jelas Riki.



Riki pun menyambut positif adanya aturan baru PPnBM tersebut yang menghitung besaran pajak berdasarkan emisi gas buang dan efisiensi bahan bakar. "Harapannya setelah dua tahun, bisa terjadi penurunan harga, harapannya bisa dongkrak lagi penjualan hybrid kita," kata Riki.

Sejauh ini, respons konsumen terhadap mobil hybrid sendiri cukup baik. Khusus untuk diler Auto2000, bahkan masih ada ratusan mobil hybrid yang belum didistribusikan ke konsumen.

"Kalau total outstanding (utang pemesanan mobil yang belum dikirim), yang harus kita penuhi ada 187 unit nasional, khusus (diler) Auto 2000 saja. Semua tipe hybrid, Camry, C-HR, Corolla Altis, Alphard," kata Riki.

Dikatakan Riki, ada beberapa model yang cukup banyak dipesan dan belum didistribusikan. "Camry hybrid ada 50 unit, Corolla Altis hybrid 15 unit, serta C-HR 40 unit untuk yang hybrid. Itu yang belum ter-delivery," pungkasnya.


(lua/rgr)

Hide Ads