BMW Belum Capai Target untuk Bikin Pabrik di Indonesia

BMW Belum Capai Target untuk Bikin Pabrik di Indonesia

Rizki Pratama - detikOto
Senin, 04 Nov 2019 18:09 WIB
BMW X1 Foto: Pradita Utama
Jakarta - BMW merupakan salah satu merek mobil mewah Eropa yang cukup besar di Indonesia. Meski termasuk salah satu penguasa pasar di kelasnya BMW masih belum berencana menanamkan investasi untuk membuat pabriknya sendiri di Indonesia.

Saat ini BMW melakukan perakitan mobilnya di fasilitas pabrik milik PT Gaya Motor di Sunter, Jakarta Pusat. "BMW adalah niche brand yang masih terus bertumbuh jadi baru ada di Indonesia tahun 2001 dan untuk sampai dengan saat ini kita masih bisa mencukupi kebutuhan pelanggan baru dengan Astra Internasional dan Gaya Motor," kata Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'tania di Jakarta.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentunya dengan memiliki dan memproduksi di pabrik sendiri dapat menekan harga jual kendaraan. Tapi Jodie mengatakan investasi untuk itu belum mencukupi skala ekonominya. "Semua kembali lagi ke skala ekonomi nya, per tahun rata-rata BMW jualannya masih 3.000 unit," ungkap Jodie.

Produksi pabrik itu dikatakan Jodie jika ada perkembangan pasar. "Apabila berkembang BMW akan mempertimbangkan untuk investasi. Tapi kalau ditotal kendaraan premium itu tak lebih dari satu persen," jelas Jodie.

Saat ini pun BMW Group Indonesia masih dapat memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia dengan fasilitas yang ada. Kalaupun permintaan meningkat pun masih dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan.

"Kapasitas masih mungkin ditambahkan apabila peminat bertambah kita bisa tambah. Sekarang masih mencukupi," tutupnya.


Sementara itu pada semester dua ini terlebih menjelang akhir tahun BMW meluncurkan berbagai produk baru. Dalam selang waktu kurang dari satu bulan saja BMW luncurkan dua mobil baru yang menjadi tulang punggung penjualannya yakni BMW 320i Sport dan BMW X1. Sebelumnya BMW juga meluncurkan 2 varian Seri 7 yakni 740Li dan 730Li M Sport.


BMW sendiri mengatakan memang melihat ada tren pasar yang cenderung melakukan pembelian mobil akhir tahun. Bahkan tak jarang penjualan digenjot dengan tawaran diskon.

"Kita lihat di beberapa tren memang ada kenaikan di akhir tahun. Tapi biasanya itu diimbangi dengan banyaknya diskon yang diberikan," ujar Vice President Sales BMW Group Indonesia, Bayu Rianto

Meski begitu ia menimpali bahwa itu bukanlah alasan utama mereka menjajakan model baru di akhir tahun. Segmen BMW cenderung memang ada kemauan untuk membeli berdasarkan penawaran produk yang disediakan.

"Kalau kita bukan itu, ketika orang ada kemauan untuk membeli biasanya mereka akan melihat ke semuanya. Salah satunya ini yang coba kita canangkan di tahun lalu dengan adanya X1 di akhir tahun orang akan melihat sesuatu yang baru bisa dibeli di akhir tahun ini," kata Bayu.

BMW X1 sendiri merupakan salah satu kontributor penjualan terbesar. Model ini dikatakan menyumbang sebanyak 40 persen. "X1 40 persen jadi memang backbone BMW, jadi di bawah Rp 800 juta dominasinya X1," tutupnya.


(rip/ddn)

Hide Ads