"Ya 50 persen lah, itu something, gede. Baterai new, CPU new, motor new, padahal baterai, CPU, motor itu ratusan parts masing-masing," ujar Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono saat ditemui beberapa media di Sapporo, Hokkaido, Jepang seperti dilaporkan wartawan detikcom, Dadan Kuswaraharja, Rabu (30/10/2019).
"Proses produksi beda jauh, kan powertrain beda semua, bawahnya beda semua, nggak ada aki, supply chainnya nanti ada yang shifting, harus siap karena timmingnya harus sama-sama. Yang banyak berbeda di bagian bawah mobil, atas sih sama saja," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena komponen mobil listrik berbeda dengan konvensional, Toyota kalau sudah memproduksi mobil listrik nanti akan membaginya dengan perusahaan pemasok komponen. "Nantinya di supply chain, sebagian di kami," ujarnya.
Warih sebelumnya menegaskan Toyota Indonesia siap memproduksi berbagai jenis kendaraan elektrifikasi entah itu hybrid, plug-in hybrid electric vehicle sampai mobil listrik pada semua model mobil yang dijual di Indonesia.
Hal ini untuk menyesuaikan dengan target pemerintah yang menginginkan 20 persen kendaraan yang dijual pada 2025 adalah kendaraan listrik atau elektrifikasi.
(ddn/rgr)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar