Dikatakan founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, harusnya pihak Jasa Marga sebagai pengelola jalan tol, memastikan sesuatu yang mudah bergerak, tidak bergerak. Dalam konteks ini water barrier seharusnya diisi air. Dan kalaupun sengaja dikosongkan, harus diikat supaya tidak bergerak ke mana-mana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut Jusri, water barrier yang bergeser ke tengah jalan bisa menimbulkan potensi kecelakaan besar bagi pengendara di jalan tol.
"Karena jika ada orang panik atau kaget (karena water barrier itu) mobil dia bisa terbalik atau terguling saat menabrak water barrier dalam kecepatan tinggi. Karena water barrier ini materialnya cukup keras juga," lanjut Jusri.
"Kalau ini melanggar hukum, maka secara internal itu harus dilakukan penegakan hukum, kalau ini menyangkut keselamatan dan bisa memicu kecelakaan harusnya sudah masuk ranah hukum. Pengelola bisa kena," terang Jusri.
(lua/rgr)












































Komentar Terbanyak
Inikah Calon Mobil Nasional Indonesia yang Disebut Prabowo Bakal Ada Tiga Tahun Lagi?
Curhat Prabowo Sudah Lama Nggak Nikmati Alphard, Tiap Hari Naik Maung
Kakorlantas: Bayar Pajak Kendaraan Semudah Beli Pulsa