Pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk pertama kalinya para menteri menggunakan mobil merek Jepang sebagai kendaraan dinas. Sebelumnya, pada zaman Soeharto para menteri menggunakan mobil Eropa asal Swedia Volvo sebagai kendaraan dinasnya.
JK kala itu menyarankan SBY untuk menyerahkan pengurusan mobil dinas menteri. Hal itu lantaran JK menilai mobil merek Volvo memiliki banderol harga cukup tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jawaban Johnny saat itu jelas: Camry. Mobil ini nyaman dan tidak terlampau mahal untuk ukuran kelas menengah. Harganya saat itu sekitar Rp 425 juta per unit. Hingga akhirnya saat itu terpilihlah Camry menjadi kendaraan dinas menteri.
JK memang akrab dengan merek Toyota. Keluarga JK diketahui menaungi diler terbesar Toyota di bawah PT Hadji Kalla. PT. Hadji Kalla telah menjadi main diler Toyota sejak tahun 1969.
Pada tahun 2019, PT Hadji Kalla pun ikut tender penyediaan mobil dinas menteri seperti tercantum dalam situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Keuangan.
Namun pemerintah sudah menentukan pemenang tender bukanlah PT Hadji Kalla, melainkan PT Astra International Tbk-TSO. Mobil yang terpilih melayani para menteri bertugas adalah Toyota Crown. (dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar