Studi tersebut menghubungkan soal keselamatan jalan dan warna pada mobil. Hasilnya, mobil berwarna hitam lebih mungkin terlibat dalam tabrakan, dan warna putih adalah pilihan paling aman.
Baca juga: Cara Merawat Cat Airbrush di Mobil Biar Awet |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti Senior MUARC, Dr. Stuart Newstead mengatakan studi di Australia ini dibilang paling komprehensif untuk menyelidiki hubungan antara warna kendaraan dan risiko kecelakaan.
"Studi internasional sebelumnya telah memeriksa visibilitas dan warna kendaraan tetapi belum sepenuhnya memperhitungkan faktor-faktor lain yang mungkin berdampak pada risiko kecelakaan, seperti demografi pengemudi," kata Stuart.
Baca juga: Si Bunglon Diskotik Berjalan |
Ia menjelaskan temuan studi tersebut jelas menunjukkan bahwa kendaraan berwarna putih memiliki risiko kecelakaan terendah, 12 persen lebih kecil di semua jenis kondisi cahaya. Mobil berwarna krem, kuning menyusul di peringkat dekat di belakang putih.
"Sebaliknya, warna gelap dan warna dengan kontras rendah termasuk perak, abu-abu, hijau, biru, merah, dan hitam cenderung berkaitan dengan kecelakaan yang lebih tinggi, termasuk di siang hari," kata Stuart.
Penelitian ini didukung lembaga keselamatan dan asuransi jalan RACV Australia. Chief Engineer Vehicles RCAV, Michael Chase menyebut hasil tersebut menjadi pertimbangan pengemudi dalam membeli mobil yang sadar akan keselamatan.
Namun ia menyoroti pengemudi seharusnya lebih mengenali faktor-faktor lain, seperti tingkat perlindungan mobil, dan fitur keselamatan.
"Mengemudi mobil dengan warna yang gelap dapat meningkatkan risiko kecelakaan Anda, namun yang paling berpengaruh besar adalah kebiasaan mengemudi Anda," kata Michael.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP